Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 16 No. 2 Tahun 2001 >  TINJAUAN BUKU > 
SUMBANGSIH BAGI TEOLOGI MISI LINTAS BUDAYA 

Pada bagian akhir resensi ini kita akan membicarakan beberapa sumbangsih atau signifikansi tulisan Luzbetak ini bagi teologia misi lintas budaya, khususnya berkaitan dengan usaha merancang usaha kontekstualisasi Injil dalam dunia ketiga. Teori Opler tentang "theme and contra theme" dan implikasi-implikasinya (276-279, 286-291); penekanan pendekatan emic (emic approach) dalam praktek misi lintas budaya (225); presentasi ekselen tentang tiga level natur budaya telah memberikan manfaat yang sangat berharga bagi dunia misi Kristen, khususnya dalam memperbaiki mode, metode, dan strateginya. Proposal-proposal Luzbetak di atas mampu meningkatkan usaha-usaha misi lintas budaya yang lebih kritis serta memiliki kesensitifan dan apresiasi terhadap budaya lokal tanpa mengkompromikan esensi dan inti berita Injil. Akhirnya, pemaparan secara integral berbagai subjek, seperti agama, ideologi, worldview, mitos, dan ritual yang diletakkan dalam kerangka pikir misi Kristen memberikan banyak insight dan konsepsi untuk memahami para pemeluk agama lain, seperti para pemeluk agama Islam beserta dengan budayanya, dalam rangka merancang suatu strategi (pendekatan) kontekstualisasi Injil yang lebih tepat dan kompatibel.

- ROBBYANTO NOTOMIHARDJO



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA