Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 16 No. 2 Tahun 2001 >  YESUS MENDERITA MENURUT CHOAN SENG SONG > 
PENUTUP 

Yesus menderita menurut Song, memang merupakan kerangka dasar yang sangat kuat (biblika) dalam menjawab fenomena yang terjadi dalam segala kehidupan pada segala abad, termasuk pada konteks masyarakat Asia. Hanya saja masalahnya, inti berita penderitaan Yesus di kayu salib tidak boleh digeser keluar dari arti yang sebenarnya adalah sebagai penebus dosa-dosa manusia. Jadi, selama hakekat ini diberlakukan maka kontektualisasi yang dilakukan Song patut kita pikirkan bahkan ikut teladani dalam memperluas berita Injil pada kehidupan masyarakat Indonesia yang semakin kompleks.

Song telah melakukan kontekstualisasi pada masyarakat sosial dan politik di Asia, tapi ia telah terjebak pada penggeseran hakekat salib dan pemakaian istilah-istilah seperti istilah politik salib yang mempunyai konotatif negatif padahal isinya sangat positif dan Alkitabiah.

Penulis melihat bahwa Song, bergerak pada nilai-nilai di luar Yesus sebagai penyelamat dan menolak wahyu khusus - Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan manusia. Song menggunakan wahyu umum seperti Barth untuk membuat model kontekstualisasi teologi Asia sehingga ia mentransposisi wahyu tidak dari Israel ke Asia melainkan dari Asia langsung ke Asia. Jadi, tidaklah heran bila Song menggunakan Alkitab sebagai motif-motif perjuangannya untuk menciptakan teologi Asia.



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA