Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa seorang istri yang sekaligus adalah seorang ibu merupakan figur yang sebenarnya memiliki peran vital baik bagi pasangannya maupun bagi generasi selanjutnya. Jika seorang wanita mempunyai sikap yang menerima kodratnya dengan ikhlas, maka wanita itu menunjukkan suatu kepribadian yang menawan. "Kemenawanan" yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Pertama, dalam kesejajaran yang dimiliki bersama suaminya, seorang istri harus dengan rela hati menganggap kesejajaran itu bukan dalam segala-galanya atau sebagai hal yang utama. Sehingga dalam struktural keluarganya, ia mengakui bahwa otoritas utama ada pada suaminya.
Kedua, sebagai seorang wanita, ia menyadari kodratnya untuk melahirkan. Dan ia menerima kodrat ini sebagai anugerah ilahi. Kemudian ia juga dengan bertanggung jawab membesarkan anaknya dengan memberikan pengajaran yang benar. Ia harus menyadari kodratnya yang mulia itu sehingga masa-masa sulitnya waktu melahirkan dan membesarkan anak dijalaninya dengan ketabahan dan tanggung jawab. Sikap seperti ini akan menghindarkan seorang wanita untuk menolak kodratnya dengan tidak mau melahirkan atau tidak rela terlalu banyak terlibat dalam urusan pendidikan dan pemeliharaan anaknya.
Ketiga, dalam hubungan dengan suaminya, ia harus menjadi rekan yang sejajar yang memberikan dukungan dan kekuatan untuk menjalani sulitnya perjuangan hidup yang dihadapi. Sebuah pendapat tentang wanita mengatakan:
Ketergantungan dan kedekatan pada Tuhan membuat perempuan lebih kuat daripada laki-laki, kuat dalam menanggung godaan. Kesediaan untuk menerima penderitaan itu membuatnya tabah. Ketabahan ini mempesonakan, karena sumbernya bukan dari manusia tetapi merupakan anugerah. Karena terbiasa dengan pengalaman bahwa Tuhan mencintai kelemahan dan raga manusia, kaum perempuan dapat lebih terbuka dengan anugerah tersebut.1208
Dengan ketahanan untuk menderita ini, tentunya kehadiran seorang istri akan sangat membantu kemampuan sebuah keluarga untuk bertahan di tengah kemelut yang dihadapi.
Akhirnya penulis menyadari bahwa suami maupun istri, masing-masing mempunyai tanggung jawab dalam keluarga yang mereka bangun. Dan dalam menjalankan tanggung jawab itu Tuhan memberikan anugerah yang khusus. Dengan anugerah yang berbeda dan khusus itu, mereka dapat bekerja sama dalam melakukan perintah Allah dalam keluarga yang juga merupakan anugerah bagi mereka.