Kalaupun kloning pada manusia dimungkinkan secara teknis, dari kacamata bioetik, Singgih tegas menolaknya; kendati menurutnya, dari segi medis, teknologi itu sangat membantu program transplantasi organ. Dengan kloning akan dihasilkan organ yang secara genetis identik dengan organ individu yang di klon sehingga akan cocok dengan tubuh resipien-nya.
Problematika bioetik muncul di sini karena adalah sesuatu yang mustahil dalam proses transplantasi organ untuk menyelamatkan satu nyawa, tanpa mengorbankan nyawa lainnya. "Memang organ donor itu akan sangat cocok dengan tubuh penerimanya, namun, apa kita tega untuk membunuh seorang bayi untuk diambil ginjalnya demi menyelamatkan hidup seseorang?" tanya Singgih, ayah lima anak dengan tujuh orang cucu itu. Lebih dari itu, menurut Singgih, pada tahap praembrional, adalah relatif kecil peluang untuk menghasilkan suatu individu, tanpa konsekuensi untuk tidak menyingkirkan embrio-embrio lainnya. Sebagai contoh, untuk menghasilkan satu Dolly, Ian Wilmut melakukan 277 percobaan dengan hanya menghasilkan 29 embrio yang bertahan hidup lebih dari enam hari. Dari jumlah itu, hanya Dolly satu-satunya embrio yang lahir dengan selamat. (Time, 10 Maret 1997, h. 35). Jadi, untuk menghasilkan satu embrio hasil kloning, sang ahli tidak bisa tidak harus menyingkirkan ratusan bahkan ribuan bakal embrio lainnya. "Sedangkan pada manusia, saat terjadinya konsepsi pada saat pertemuan sel telur dan sperma, sang calon janin sebenarnya sudah lengkap menerima sifat genetis dari kedua tetuanya, jenis kelaminnya sudah ditentukan dan dia sudah bernyawa. Maka pada tahap ini pun pengguguran sudah berarti pembunuhan."
Pertanyaan lain yang bermuatan problematik bioetis adalah untuk kasus Dolly, berapa lama ia akan bertahan hidup. Setiap sel telah membawa umur tertentu dan akan mati pada pembagian sel yang ke sekian. Sedangkan Dolly berangkat dari sebuah sel induk domba yang telah berumur enam tahun. Kita mengetahui bahwa umur maksimum seekor domba sekitar 11 tahun. Pertanyaannya adalah apakah Dolly masih bisa hidup untuk merayakan Ultahnya yang ke-6? Dari segi reproduksi, yang juga tidak pasti adalah apakah Dolly bisa subur untuk berkembang biak. Kembaran-kembaran kodok hasil penelitian serupa biasanya mandul.