Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 12 No. 1 Tahun 1997 >  PETA PERUBAHAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN DAMPAKNYA BAGI PELAYANAN PADA ABAD XXI > 
III. PERGESERAN POLA KOMUNIKASI 

Ketika masyarakat masih mengandalkan komunikasi antar pribadi dengan metode audio (pendengaran) serta kata-kata lisan, maka jangkauan komunikasi antar manusia dibatasi tempat dan waktu, demikian menurut studi yang dilakukan oleh pakar komunikasi di Ottawa, Walter Ong, SJ. Misalnya, ucapan Ratu Sima, atau Samarrotungga, tidak akan dapat didengar oleh cucu-cucunya karena untuk dapat mendengarnya, mereka harus hadir di sekitarnya dan hidup pada zaman yang sama dengannya.

Ketika metode komunikasi antar manusia diperkaya dengan metode tulisan, sesuatu hal yang baru terjadi dalam hidup manusia. Hal itu terjadi setelah Guttenberg atau orang Korea atau Kaisar Shih Huangti di Tiongkok memungkinkan rakyat untuk memiliki akses ke dunia komunikasi tulis menulis. Kini komunikasi dapat diawetkan dan di transfer melewati zaman yang berbeda, bahkan menembusi batas geografis yang sulit. Contohnya, tulisan kuno dari zaman perang petani (Baueren Krieg) abad 16-an, masih tersedia dalam bentuk aslinya, sehingga kita dapat memahami situasi pada waktu itu.

Namun dengan munculnya komunikasi elektronik, khususnya radio dan televisi, manusia berhasil menembus batas geografis lebih handal, serta batas waktu. Informasi-informasi dari tempat yang jauh dan dekat kini di ruang tamu kita secara serempak dan real time. Lihat saja program Discovery Channel. Bahkan menurut Tony Schwartz, media elektronik telah menjadi ilah kedua, yang hadir di mana-mana dan kapan saja serta penuh dengan kuasa.

Kehadiran komputer yang pada mulanya tidak ditujukan untuk konsumsi rakyat jelata ternyata mengubah dunia secara lebih radikal. Mulanya alat ini diciptakan untuk membantu manusia di dalam menyimpan dan mengolah informasi, khususnya mengolah penghitungan. Maka muncullah bahasa komputer untuk mendukungnya. Bahasa pertama dibuat oleh George Boole pada tahun 1854. Demikian halnya dengan Charles Babbage. Pada tahun 1930 pembuatan metode perhitungan dengan komputer ini mencapai puncak dengan Massachusset Institute of Technology. Muncul pula nama Alan Turing, von Neumann dan lain-lain. Dengan munculnya teknologi transistor, komputer yang sebesar deretan kulkas menjadi sebesar filing cabinet, dan akhirnya, sebesar desk-top sekarang. Proses miniaturisasi mulai terjadi di dunia transistor. Muncullah berbagai chips yang berisi jutaan transistor dalam ukuran sebesar kuku jari manusia. Program yang semakin canggih membuat komputer memiliki multi fungsi: menghitung, menyimpan informasi, mengklasifikasikannya, membuat simulasi untuk prediksi, membuat optimisasi, bahkan membuat desain, menulis, mengolah tampilan potret, dan sebagainya. Internet atau penghubungan komputer dengan rangkaian alat elektronik lain membuat komputer dapat mengatur lampu lalu lintas, kapan lampu rumah harus mati dan nyala, kapan suhu dari AC dikurangi, bahkan membuat berbagai keputusan sederhana sampai yang rumit dengan kecepatan yang luar biasa. Maka terperangahlah para usahawan yang tadinya hanya menganggap komputer sebagai mesin hitung yang berlayar atau mesin yang rumit. Kini di atas semua tadi suatu trend terbaru muncul yaitu membuat komputer dengan berbagai kehebatannya tadi dapat "berkomunikasi" satu dengan yang lainnya. Muncullah Local Area Network, Wide Area Network, serta yang kini digandrungi adalah internet. Data, gambar, dan berbagai pencarian informasi dapat dilakukan dari rumah secara interactive. Dengan demikian semestinya ada banyak pekerjaan dapat dikerjakan di rumah, dan bukan di kantor.



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA