Sebagai contoh, saya ingin meneliti sebuah model yang diberi judul The C1-C6 Spectrum. Istilah model ini dalam bidang ilmu-ilmu sosial diartikan sebagai rumus untuk menjelaskan kaitan antara berbagai unsur dan variabel dalam satu gejala atau masalah. Dalam soal kontekstualisasi Injil, sebuah model bukan saja cara, contoh, bentuk, atau struktur untuk menjelaskan sesuatu tetapi juga merupakan rumus tentang Injil itu yang akan dikontekstualisasikan. Sangat menarik jika kita meneliti model The C1-C6 Spectrum sebab model ini sedang diimpor ke dalam beberapa bagian pelayanan di Indonesia. "The C1-C6 Spectrum" berdasarkan perumusan yang menjelaskan kontekstualisasi melalui sebuah garis lurus (linear model sebagaimana kebiasaan orang barat mengungkapkan sesuatu). The C1-C6 Spectrum disodorkan selaku suatu model universal meskipun tidak tercatat nama penciptanya. Seluruh model ini tidak perlu kita perlihatkan di sini karena beberapa hal yang khusus. Tapi cukup kita melihat bagian ini saja. Huruf C berarti gereja (church) dan angka 1-6 dipakai untuk menggambarkan beberapa pola kontekstualisasi. Semua pola ini boleh kita pakai tapi C-4 s.d. C-5 dianggap lebih baik untuk mendekatkan Injil pada orang yang beragama lain.
Jika kita berada di C-1 berarti kita ikut gereja tradisional yang memakai bentuk pelayanan yang biasa untuk gereja-gereja yang lahir dari misi Barat. Dalam tingkat C-2, kita lebih maju sebab bahasa daerah dipakai. Pada C-3 gereja memakai beberapa hal yang kontekstual seperti bahasa, seni, dan unsur-unsur kebudayaan yang lain. Tingkat C-4 melompat lebih jauh lagi dengan memakai bahasa agama dan adat istiadat dari agama suku yang dijangkau itu.
Jika kita maju ke C-5, kita.mengalami sesuatu yang tidak biasa dalam pengalaman gereja Kristen. Petobat-petobat masih menganggap dirinya anggota agama lama tetapi mereka menjadi pengikut nabi agama Kristen (misalnya: Nabi Isa). Keadaan ini mirip dengan gerakan "Jews for Jesus" di mama seorang Yahudi percaya kepada Mesias namun tidak ke luar dari agama Yahudi.
Menurut model The C1-C6 Spectrum, pola ini dianggap suatu perbatasan antara agama Kristen dengan agama lain. Kelompok C-5 adalah orang percaya yang tidak menghubungkan diri dengan gereja mana pun bahkan masih berfungsi sebagai anggota agama lama sekalipun ia percaya pada Juruselamat.
Yang terakhir, pola C-6 sebenarnya menyimpang dari garis lurus sebab orang-orang di sini merupakan kelompok orang percaya yang masih dirahasiakan. Mereka tidak pindah dari agama lama dan pengertian mereka tentang Juruselamat masih terbentuk oleh pengalaman seperti mimpi, mujizat, atau bacaan dari kitab agama yang lain.


untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [