Meskipun segala motif, tujuan, cara dan situasi telah dipertimbangkan masak-masak dengan hasil yang baik, akibat dari keputusan kita pun harus dipertimbangkan. Ada seorang pengusaha yang membuat sebuah pasar swalayan (supermarket). Tujuan dan motifnya baik yaitu untuk memperlancar distribusi dan melayani kebutuhan masyarakat di sekitarnya dengan baik, praktis dan murah. Cara membuat izin dan pembangunannya pun dilakukan dengan baik. Situasi di daerah itu sangat strategis karena belum ada pasar swalayan serupa. Setelah pasar swalayan itu berjalan beberapa bulan, datanglah beberapa pedagang kecil yang mengadukan merosotnya omset perdagangan mereka akibat adanya pasar swalayan itu. Dalam hal ini si pengusaha harus mempertimbangkan segala akibat yang ditimbulkan atas usahanya itu. Ia tak perlu menutup pasar swalayannya, tetapi ia harus mengevaluasi kebijaksanaannya dan memikirkan kebutuhan pedagang-pedagang lain juga. Akhir-akhir ini penulis ditempatkan dalam suatu proyek di daerah yang agak terpencil. Di kampung itu tidak ada gereja, mungkin juga tak ada orang Kristen disana. Ketika saya pertama kali, berada disana, saya berdoa agar Tuhan menolong dan membuka jalan bagi masuknya Injil di kampung itu dan masyarakat disana yang terkebelakang dan miskin dapat maju. Itulah motif saya bekerja disana. Sungguh sukar sekali bekerja di daerah itu, pencurian terus-menerus terjadi meskipun sudah meminta jagoan-jagoan dari penduduk setempat itu sebagai petugas keamanan. Sebagai staff teknik kontraktor, tentu saya mempunyai tujuan membangun dengan sebaik-baiknya, cepat dan ekonomis. Pada waktu proyek yang serupa sebelumnya, rapat desa menuntut tiga alternatif sumbangan untuk diizinkan bekerja di daerah itu; membangun balai desa, atau dua yang lain, yang tidak sesuai dengan motif dan iman penulis. Kontraktor terdahulu sudah memilih pembangunan balai desa. Kini tiba giliran proyek kami ditawarkan untuk 2 alternatif sisanya. Dalam situasi ini saya mengusulkan alternatif lain untuk membangun sistem pengolahan air bersih. Agar pembangunan tidak terhambat kemudian kontraktor menempuh cara menyumbang dalam bentuk uang sekedarnya kepada desa itu agar diperbolehkan bekerja. Saya berdoa dan berharap, kiranya dalam keputusan pemilik proyek itu ada lagi orang Kristen yang dapat memberikan alternatif lain untuk menyumbang desa itu. Demikianlah bisnis orang Kristen perlu mempertimbangkan MOTUCASIA, motif, tujuan, cara, situasi dan akibat tindakannya. Dan jelas diharapkan akan lebih banyak lagi orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan menjadi decision maker dalam keputusan-keputusan penting.