Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 10 No. 2 Tahun 1995 >  TORONTO BLESSING: SUATU TINJAUAN PENGALAMAN RELIGIUS > 
KESIMPULAN 

Pengalaman religius tidak pernah sepenuhnya terjelaskan dengan kata-kata manusia, namun juga tidak pernah tak terjelaskan sama sekali. Di hadapan Allah yang serba maha itu, kata-kata manusia terasa miskin dan sumbang. Maka dalam pengalaman religius perlu sekali keseimbangan antara aspek rasional dan aspek non rasional. Bila pengalaman religius takluk di bawah komando rasio, agama cenderung dihayati secara formal dan dingin. Inilah bahaya dari mereka yang terlalu menekankan formula-formula ajaran di alas segala-galanya dan mengabaikan pengalaman religius yang tidak pernah bisa di kungkung oleh rumusan-rumusan iman. Namun kalau aspek non rasional terlalu mendominasi aspek rasional, akan tersedia lahan yang subur bagi tumbuhnya mistisisme.

Pengalaman "Toronto Blessing" adalah sejenis pengalaman religius, terlepas dari apakah betul secara obyektif pengalaman itu dihasilkan oleh Allah atau bukan. Sebagai sebuah pengalaman religius. itu memiliki segi non rasional dan subyektif. Maka cukup sulit bagi kita untuk menilai hanya dari segi rasional dan secara obyektif bahwa itu bukan dari Allah. Namun demikian, bukannya berarti "Toronto Blessing" tidak bisa diuji. Sebagai sebuah pengalaman religius, seperti pengalaman-pengalaman religius lainnya, ia harus bisa disahkan validitasnya dengan kriteria pengujian di atas. Bahwa "Toronto Blessing" tidak boleh dilihat sebagai gol adalah cukup jelas. Pdt. Ir. Bambang Widjaja. Ketua Umum Majelis Pastoral Gereja Kristen Perjanjian Baru menilai bahwa gerakan "Toronto Blessing" merupakan tanda kepada gerakan Allah berikutnya dan pada dirinya bukan merupakan tujuan dari pengalaman rohani. Fenomena ini merupakan tanda yang amat jelas bahwa Roh Allah sedang melawat dan memperbaharui umat-Nya.794 Seorang pendeta gereja baptis, Richard Long merasakan hasil positifnya dalam kehidupan beragamanya pribadi sebagai "kekudusan baru hasil dari suatu hubungan cinta pertama yang baru dengan Tuhan ... saya secara pribadi tertantang bahwa segala sesuatu yang saya lakukan dan katakan adalah dari kasih untuk Bapa."795 Tapi masalahnya ada umat Kristen yang berhenti pada gejala saja. Mereka tidak mencari substansi dari fenomena kejadian. Untuk mendapat label sebagai umat yang "dilawat" Allah. mereka terobsesi dengan berbagai fenomena lahiriah seperti tertawa tak putus-putusnya, jatuh tergeletak dst. Kalau itu yang terjadi, pengalaman religius menjadi sesuatu yang dangkal. Reaksi negatif dan kelompok Kristen lain terhadap "Toronto Blessing," walau kadang-kadang ada yang sangat ekstrim dan melukai perasaan umat seperti memberi label "Toronto Cursing." mestinya harus dimasukkan ke dalam pertimbangan penganut gerakan "Toronto Blessing." Sebagai sebuah pengalaman religius, orang harus bisa mempertanggungjawabkan pengalaman "tertawa kudus" melalui prinsip-prinsip pengujian pengalaman religius seperti diuraikan di atas. Seberapa jauh ayat-ayat yang dipakai untuk mendukung fenomena pengalaman "Toronto Blessing" secara akademik dapat dipertanggungjawabkan? Secara moral, apakah orang menjadi berperilaku lebih baik setelah pengalaman? Lalu apakah kultur masyarakat kita biasa dengan fenomena perilaku "Toronto Blessing" sehingga mendatangkan syak di hati banyak orang?796 Kalau mereka mengabaikan kriteria-kriteria rasional, moral dan kultural, gerakan itu tidak akan bertahan lama dan cepat atau lambat akan ditinggalkan. Jangan-jangan, "Toronto Blessing" adalah modus baru setelah popularitas bahasa lidah mulai merosot.

Maka alangkah lebih bijaksananya selama pertanggungjawaban rasional, moral dan kultural belum bisa di kaji, penganut "Toronto Blessing" bersikap menahan diri untuk tidak mempropagandakan hal-hal yang fenomenal, sementara yang mendasar seperti lawatan Allah yang sejati, terlupakan. Bagi mereka yang tidak mengalami secara langsung, hendaknya juga tidak perlu terlalu reaktif. Adalah lebih bijaksana kalau mereka melakukan introspeksi apakah selama ini mereka rindu untuk dilawat Allah. Rutinitas yang dingin sering membuat orang tidak lagi peka akan gerakan Allah. Seyogyanya umat Kristen selalu rindu untuk dilawat Allah dan selalu membuktikan diri layak untuk diperbaharui terus-menerus~ Kedatangan Yesus semakin dekat.



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA