Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 9 No. 1 Tahun 1994 >  KEPEDULIAN SOSIAL DAN PENGINJILAN > 
PERMASALAHAN 

Pemisahan kepedulian sosial dari penginjilan berakar pada pemahaman bahwa penginjilan hanya terbatas pada: khotbah, membagi traktat, KKR dan lain-lain, yang menekankan pada upaya membawa orang kepada Kristus466. Dengan kata lain penginjilan dipahami sebagai upaya "memindahkan" orang dari kehidupan duniawi ke dunia "rohani".

Orang yang telah "bertobat" tersebut merasa hidupnya "baru", dan merasa bahwa dunia ini penuh dosa, dan patut di murka. Bila orang yang telah "bertobat tersebut, tidak di bina dengan benar, maka dia akan merasa "aman" tinggal atau bersekutu dengan teman-teman seiman.

Fenomena yang tampak kemudian, eksklusivitas dari orang tersebut. Realitas menunjukkan bahwa "petobat" yang seperti ini sering tidak siap hidup bermasyarakat, yang penting baginya ialah "hidup saleh". Permasalahan sosial (masyarakat), bagi "petobat" ini bukanlah masalahnya. Sepertinya tidak ada kaitannya antara pribadi dengan permasalahan di masyarakat467.

Dari realitas ini, maka muncul kritik yang bersifat horizontal. Kelompok ini muncul, karena adanya ketidakpuasan pelayanan hanya secara rohani saja. Bagi kelompok ini pelayanan harus mengakar dan menyentuh rakyat jelata468. Pelayanan diidentikkan dengan kepedulian sosial, yang berfokus pada rakyat (miskin) ansich. Asumsi dari kelompok ini, pelayanan (identik dengan kepedulian sosial) merupakan wujud kasih Kristus pada umat-Nya.



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh
bible.org - YLSA