Orang yang sakit jiwa: Beranggapan dirinya besar dan terdesak untuk berkhayal. Seringkali mengira dirinya adalah seorang pahlawan, tetapi sering juga merasa seperti dikejar sesuatu yang mau mencelakakannya, merasa isi perutnya telah bernanah dan sebagainya. Sangat sensitif dan penuh kecurigaan, pada waktu berbicara dengan orang lain dia merasa diejek atau dijebak untuk mencelakakannya. Tidak mau orang mengatakan bahwa dia sakit syaraf tetapi sebaliknya mengatakan orang lain sakit syaraf. Juga bisa mencurigai dirinya dirasuk setan dan menceritakan dirinya dirasuk setan serta merasa takut karena hal itu penuh dengan ketakutan.
Orang dirasuk setan: Sering menjauhi manusia dan hidup sendirian. Markus 5 mencatat tentang orang yang karena dirasuk setan maka ia hidup di pekuburan. Seluruh keberadaannya seolah-olah telah kehilangan "aku" yang sebenarnya. Konsep dirinya kadang muncul kadang hilang, itu dikarenakan setan menguasai di dalam dirinya. Si "aku yang telah dirasuk setan itu tidaklah merasa ragu bahwa dirinya dirasuk setan, karena dirinya telah di bawah penguasaan dari si setan. Hal ini perlu diperhatikan.