Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 1 No. 1 Tahun 1986 >  OIKUMENE DAN PEMAHAMANNYA MENURUT ALKITAB > 
5. BAGAIMANA SEHARUSNYA SIKAP GEREJA? 

Di dunia Internasional dan secara khusus di Amerika Serikat, gereja menjadi anjang pergulatan pengaruh antara golongan Oikumene dan golongan Injili. Dan ini dampaknya juga dirasakan dan terjadi jadi di antara gereja-gereja di Indonesia.

Pihak golongan Oikumene melihat golongan Injili terlalu eksklusif dan pistis. Sebaliknya golongan Injili menilai golongan Oikumene adalah liberal dan telah terseret serta menyimpang dari panggilan gereja yang sebenarnya. Jadi bagaimanakah seharusnya sikap gereja? Oikumene atau Injili?

Golongan Injili mulai menjauhi gerakan Oikumene dan membuat organisasi/kubu sendiri (di Indonesia menyebut diri PII), karena menyadari gerakan Oikumene telah menyimpang dan menganggap tujuan Gerakan Oikumene itu utopis dan tidak realistis. Sebaliknya golongan Oikumene lebih luwes sikapnya (khususnya di Indonesia) dan mencoba mendekati bahkan jika dapat merangkul golongan Injili untuk bekerja sama dalam pelayanan.

Dalam perkembangan Gerakan Oikumene di dunia Internasional memang terjadi pergeseran dalam tujuan dan cara kerjanya. Namun jika menyimak melalui sejarah, perintis Gerakan Oikumene adalah John R. Mott yang merupakan pendiri Badan Misi Dunia. Dan bahkan William Carey 'Bapak Misi Modern' merindukan adanya kesatuan di antara para pemimpin Kristen dan semua denominasi di dunia.21 Jadi Gerakan Oikumene sebenarnya dirintis oleh tokoh Injili. Dan dapat dikatakan bahwa gerakan Oikumene lahir dalam misi. Jadi menjadi jelas bahwa Gerakan Oikumene dalam arti yang benar dan misinya semula mempunyai hubungan erat dengan golongan Injili.

Gerakan Oikumene di Indonesia agak berbeda perkembangannya dengan Gerakan Oikumene di dunia Internasional. Beberapa gereja yang ikut dalam Gerakan Oikumene juga ada dari golongan Injili. Namun tanda awas harus diberikan kepada Gerakan ini yaitu agar jangan sampai Gerakan Keesaan menelan seluruh perhatian gereja, sedangkan aspek lain (baca: penginjilan) diabaikan.

Penginjilan merupakan suatu ujian bagi gerakan Oikumene. Tugas gereja yang paling urgen adalah penginjilan. Maka gereja-gereja seharusnya bekerja sama, bersatu untuk penginjilan. Dalam proporsi yang benar, maka gereja itu seharusnya Injili dan juga Oikumene.



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA