A. Perspektif perjanjian Lama
Ayat-ayat yang menyebutkan istilah akhir zaman hanyalah sedikit di antaranya adalah yang terdapat di dalam kitab Daniel (Dan. 8:19; 11:27,35; 12:4,9,13). Semuanya ini terdapat di dalam bagian catatan mengenai penglihatan yang diterima oleh Daniel. Dalam bukunya Peter Wongso menyebutkan bahwa kata "Acharith" atau "Acharon" berasal dari bahasa Ibrani, yang dalam Septuaginta diterjemahkan sebagai "akhir zaman" atau "yang akhir". Penggunaan "Eskhata" sebanyak 25 kali.100 Namun harus diingat bahwa tidak semua kata-kata ini menunjukkan hubungan dengan Eskatologi, kata "Eskhata" lebih berkonotasi pada urutan waktu atau tempat dalam arti yang umum.
Bagian Daniel 12 merupakan bagian yang paling jelas membicarakan hal akhir zaman. Sekali pun demikian, perkara akhir zaman masihlah tersembunyi dan termeterai bagi Daniel, sehingga ia tidak dapat memahaminya. Jadi amatlah sulit bagi kita untuk mendapatkan definisi yang tepat mengenai akhir zaman apabila kita hanya menyelidiki bagian nas perjanjian Lama saja. Meskipun Perjanjian Lama jelas mempunyai hubungan yang menunjuk kepada bagian akhir dari zaman, namun penggenapan dan penafsiran maknany a harus dilihat dari perspektif perjanjian Baru.
B. Perspektif perjanjian Baru
Perjanjian Baru membedakan istilah "zaman akhir" dengan "akhir zaman". Ayat-ayat yang memuat terminologi "zaman akhir" adalah 1 Kor. 10:11; Ibr. 1:2; 1 Pet. 1:5; 2 Pet. 3:3. Adapun pengertian dari "zaman akhir" ini menunjuk kepada satu masa di mana Allah telah berbicara kepada manusia dengan perantara AnakNya sendiri, masa ini berlangsung terus sampai "akhir zaman". Sedangkan ayat-ayat yang memuat terminologi "akhir zaman" adalah Mat. 13:39,40; 28:20; Yoh. 6:39,54; 11:24; 12:48. Matius memakai kata Yunani sunteleia aionos yang berarti "akhir atau kelengkapan suatu masa atau zaman", sedangkan Yohanes memakai istilah Yunani eskhate hemera yang berarti "hari terakhir". Kedua jenis istilah ini jelas berkaitan dengan peristiwa-peristiwa eskatologis.
Di sini kita dapat melihat bahwa "akhir zaman" merupakan masa-masa terakhir dari "zaman akhir". Secara sederhana dapat dikatakan bahwa periode yang disebut dengan "zaman akhir" diawali dengan kedatangan Kristus yang pertama kali, yang terbentang hingga penutupan zaman; sedangkan saat-saat "akhir zaman" lebih terpusat pada kedatangan Kristus kedua kalinya, juga berlangsung hingga penutupan zaman. Meskipun yang disebut belakangan ini adalah relatif cukup singkat dibandingkan dengan yang disebut terdahulu.