Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 1 No. 1 Tahun 1986 >  GERAKAN KHARISMATIK: GERAKAN TRANSENDENTALISASI? > 
APA ITU TRANSENDENTALISASI? 

Setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk melakukan transendentalisasi, karena ia - sekalipun dalam status keberdosaannya - masih tetap menyimpan sisa-sisa gambar

Allah. Thielicke menyebutkan istilah 'innate conscience' untuk menggambarkan bahwa di dalam keberadaan manusia ia masih dapat sadar akan hukum-hukum Allah berdasarkan Roma 2:14-15 (The Evangelical Faith, vol. 1, Eerdmans, Grand Rapids, 1977, h. 144). Sehingga manusia secara otomatis mempunyai kebutuhan untuk berdekat kepada kuasa yang ada di luar dirinya sendiri. Secara sadar atau tidak, ia tahu bahwa dari dirinya yang fana ia sulit mengisi kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu ia melakukan usaha-usaha 'selftranscendence'.

Maka definisi transendentalisasi yang saya maksudkan adalah usaha manusia yang ingin melepaskan diri dari ikatan atau keterbatasan naturnya.- Ia sadar bahwa ia manusia. lapun sadar bahwa di luar dirinya ada keberadaan lain yang lebih tinggi atau lebih sempurna. Tetapi realita hidup sekarang ini ternyata tidak seindah dan sesempurna bayangannya. Dari sinilah ia memikirkan harus ada jalan keluarnya.

Namun yang menjadi masalahnya adalah: manusia telah mempergunakan segenap potensi dan dorongan itu untuk membentuk pemikiran, kesimpulan serta pandang semesta -(world view) mereka masing-masing. Sehingga dari sana lahirlah berbagai kebenaran yang memutlakkan diri di dalam kerelatifan, rasio yang bersimaharaja, atau keyakinan yang berubah menjadi fanatisme.

Apabila proses ini berlangsung lama pada diri seseorang atau satu kelompok, ia akan membuahkan sejenis isme atau aliran yang mapan. Misalnya, pada mistisisme terdapat kecenderungan menolak pengetahuan tentang Allah melalui pikiran. Jika mengganggu, pikiran harus diskors. Pengetahuan tentang Allah harus melalui jalur pengalaman. Setelah itu barulah manusia bisa bersatu dengan 'Allah'. Ini adalah unsur yang paling hakiki dari aliran kepercayaan serta agama Timur (Hindu dan Budha). Warna keyakinan yang serupa inilah yang menonjol di dalam Gerakan Kharismatik, yakni mereka mengakui bahwa apa yang mereka lakukan itu tidak dapat dikomunikasikan, kecuali orang tersebut juga mempunyai pengalaman yang sama.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA