Mulai tahun 1984, kami juga sudah mengadakan Kebaktian Doa Puasa. Kebaktian ini biasa diadakan pada satu hari libur, dimulai pukul 6 pagi sampai pukul 6 sore. Pada hari Jumat Agung tahun 1987, kami juga mengadakan Kebaktian Doa Puasa. Acara hari itu dimulai dengan kebaktian dan Perjamuan Kudus, setelah itu mereka yang sakit dan berbeban didoakan. Para hamba Tuhan menumpangkan tangan pada yang sakit Ini sambil mendoakannya, sementara jemaat yang lain juga mendukungnya dalam doa. Kebaktian Doa Puasa hari itu diikuti oleh kurang lebih 800 jemaat. Memang kesadaran jemaat untuk berdoa dan berpuasa lebih meningkat, karena pada hari-hari biasa, lebih dari 100 jemaat berlatih berpuasa seminggu sekali atau dua minggu sekali. Semua itu akan membawa berkat bagi perkembangan gereja.
Pelayanan mendoakan orang sakit sudah dilupakan gereja akhir-akhir ini, padahal Tuhan Yesus dan para Rasul pun melakukannya. Tokoh-tokoh seperti Dr. Gih dan Dr. Sung juga mendoakan orang-orang sakit, mengapa kita tidak?
Tentu saja jemaat harus dipersiapkan dan diarahkan terlebih dahulu. Kami menjelaskan kepada mereka bahwa penyembuhan adalah hak Tuhan. Kalau Tuhan berkenan menyembuhkan, sembuhlah orang itu. Sebaliknya kalau Tuhan tidak berkenan, orang itu tidak disembuhkan. Penjelasan ini sangat penting bagi jemaat agar mereka tidak kecewa. Kami tidak setuju dengan. Teologia Kemakmuran (Success Theology), karena teologia ini berbahaya, bisa membawa jemaat kepada kekecewaan kalau mereka tidak mendapat "kemakmuran" yang mereka harapkan.
Puji syukur! Mujizat terjadi! Ada di antara mereka yang sakit langsung disembuhkan oleh Tuhan, ada juga yang kesembuhannya pelan-pelan dan ada juga yang tidak disembuhkan, tapi mereka tidak kecewa karena mereka telah dipersiapkan. Sekarang, jika kami mengadakan acara kesaksian, kami tidak selalu mengundang orang-orang dari luar gereja kami, karena di gereja sendiri pun ada orang-orang yang disembuhkan dan dapat memberi kesaksiannya kepada jemaat yang lain. Pelayanan Kesembuhan ini perlu tetapi tidak mutlak dilakukan, tidak mutlak tetapi perlu. Nyata sekali sampai saat ini Tuhan tetap melakukan mujizat kesembuhan.