Pertanyaan: 989. Apakah orang Yahudi percaya pada keabadian jiwa?
Meskipun keyakinan tersebut tidak secara langsung dinyatakan dalam tulisan-tulisan Yahudi awal, terdapat banyak ayat yang tampaknya menunjukkan bahwa keyakinan tersebut umum. Hukum-hukum dalam Pentateukh yang melarang berkomunikasi dengan orang mati mengimplikasikan keyakinan yang umum bahwa jiwa hidup setelah kematian tubuh. Permohonan Saul kepada perdukunan di Endor (I Samuel 28) menunjukkan bahwa ia percaya pada keberlanjutan keberadaan jiwa. Dalam Ibrani 11:16, dinyatakan bahwa para patriark mengharapkan masuk ke negeri surgawi. Kristus juga merujuk pada keyakinan tersebut yang ada pada zaman Musa (lihat Lukas 20:37).
Question: 989. Did the Jews Believe in the Immortality of the Soul?
While the belief is nowhere directly stated in the early Jewish writings there are many passages which appear to indicate that it was general. The laws in the Pentateuch against holding communication with the dead imply a prevalent belief that the soul lived on after the death of the body. Saul's application to the witch of Endor (I Sam. 28) shows that he believed in the continued existence of the soul. In Heb. 11: 16 the statement is made that the patriarchs expected to enter a heavenly country. Christ also referred to the belief as existing in the days of Moses (see Luke 20:37).