Resource > 1001 Jawaban >  Yesus - Ucapan-ucapan Yesus >  Buku 445 > 
832. Apakah perintah Yesus, "Pertama-tama berdamailah dengan saudaramu" berarti bahwa Allah tidak akan menerima persembahan kita jika hidup kita tidak dikuduskan bagi-Nya? 

Pertanyaan: 832. Apakah perintah Yesus, "Pertama-tama berdamailah dengan saudaramu" berarti bahwa Allah tidak akan menerima persembahan kita jika hidup kita tidak dikuduskan bagi-Nya?

Ada dalam perkataan-perkataan Yesus ini (Mat. 5:23, 24) tidak ada petunjuk bahwa pemberian akan ditolak. Pertama, berdamailah dengan saudaramu, kemudian datanglah dan persembahkanlah pemberianmu." Ia menekankan bahwa kita tidak dapat memperdamaikan Allah dengan pemberian jika ada ketidakadilan dalam kehidupan kita. Sebuah contoh ekstrem akan menggambarkan hal ini: Bayangkan seorang pencuri yang ingin berdamai dengan Allah. Ia tidak dapat melakukannya dengan memberikan pemberian. Ia harus berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kepada pemilik sah properti yang telah dicurinya sebelum pemberiannya dapat diterima di surga. Dengan kata lain, kita tidak dapat menyelesaikan ketidakadilan dengan amal. Keadilan harus mendahului kemurahan hati. Ada sesuatu yang luar biasa dan mulia tentang tuntutan-tuntutan teguh Yesus. Seorang pendeta Free Methodist terkemuka memiliki moto favorit: "Tidak ada yang menjadi benar sampai menjadi benar." Jika Allah memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu, kita tidak dapat memenuhi persyaratan-Nya dengan mengajukan usulan pengganti dan melakukan sesuatu yang lain. Ia menuntut agar kita hidup dengan adil dan terhormat dengan sesama kita. Ia sangat menekankan hal ini sehingga Ia tidak dapat senang dengan ibadah atau pelayanan kita sampai kita telah membangun kehidupan kita berdasarkan prinsip ini. Pada setiap langkah, kita membutuhkan kasih karunia-Nya, kasih karunia untuk membantu kita hidup dengan adil bersama sesama dan kasih karunia untuk beribadah dan melayani-Nya dengan cara yang berkenan. Kita harus berhati-hati untuk tidak menghakimi orang lain dalam hal ini, kecuali dalam kasus-kasus di mana kita tahu bahwa kesalahan yang nyata telah dilakukan. Jawaban akhir terhadap pertanyaan ini tergantung pada apa yang Anda maksud dengan kata "dikuduskan." Ada banyak orang Kristen yang merasa bahwa meskipun mereka ingin melayani Allah, ada pengorbanan dan pelayanan tertentu yang begitu sulit sehingga mereka enggan untuk melakukan penyerahan sepenuhnya ini. Meskipun Allah sangat tegas dalam kasus-kasus seperti ini, Ia juga sangat lembut dan sabar. Ia akan menerima pelayanan dan pemberian kita, dengan harapan bahwa kita segera akan dipimpin untuk melakukan penyerahan sepenuhnya ini. Pasal yang disebutkan tidak membahas fase ini dalam kehidupan Kristen, kecuali dalam hal ini terkait dengan masalah memperbaiki kesalahan yang telah kita lakukan kepada orang lain. Dalam hal ini, tidak boleh ada penundaan. Bahkan, tidak boleh ada penundaan sama sekali dalam melakukan penyerahan sepenuhnya dan sukacita kepada Allah yang akan membawa kita kepada penuhnya kuasa-Nya dan menempatkan kita dalam garis berkat-Nya yang paling melimpah."

Question: 832. Does the Command of Jesus, "First Be Reconciled to Thy Brother" Mean that God Will Not Accept Our Gifts if Our Lives Are Not Consecrated to Him?

There is in these words of Jesus (Matt. 5:23, 24) no intimation that the gift will not be accepted. "First be reconciled to thy brother, and then come and offer thy gift." He is insisting that we cannot pacify God with gifts if there is injustice in our lives. An extreme case will illustrate this point : Suppose a thief wishes to get right with God. He cannot do so by making gifts. He must make every possible effort to return to its rightful owners the property he has stolen before his gifts can be acknowledged in heaven. In other words, we cannot straighten out injustice by charity. Justice should precede generosity. There is something splendid and regal about the uncompromising demands of Jesus. A prominent Free Methodist pastor has a favorite motto : "Nothing is made right until it is made right." If God commands us to do one thing we cannot fulfil his requirement by making a substitute proposition and doing something else. He demands that we live on terms of justice and honor with our neighbors. He is so insistent upon this that he cannot be pleased with our worship or service until we have established our lives upon this basis. At every step we need his divine grace, grace to help us to live justly with our neighbor and grace to worship and serve him acceptably. We must be careful not to judge others in this matter, except in cases where we know that positive wrong has been done. The final answer to the question depends upon what you mean by the word "consecrated." There are many Christians who feel that while they wish to serve God there are certain sacrifices and services so difficult that they shrink from making this full surrender. While God is very stern in such cases he is also very gentle and patient. He will receive our services and gifts, hoping that we shall soon be led to make the full surrender. The passage referred to does not deal with this phase in Christian life, except so far as it relates to the matter of making right the wrongs we have done to others. In this there must be no delay. Indeed, there should be no delay whatever in making the complete, glad surrender to God which will bring us the fulness of his power and put us in line with his richest blessings.
[445-AI]


TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA