Resource > 1001 Jawaban >  Yesus - Ucapan-ucapan Yesus >  Buku 445 > 
811. Apa "Cawan" yang diinginkan oleh Yesus untuk dilewatkan darinya di Getsemani? 

Pertanyaan: 811. Apa "Cawan" yang diinginkan oleh Yesus untuk dilewatkan darinya di Getsemani?

Dalam Matius 26:39, "cawan" tanpa ragu merujuk pada seluruh penderitaan Kristus dalam melakukan pendamaian bagi dosa, terutama penderitaan di atas salib. Ada banyak penjelasan tentang penderitaan di taman. Penjelasan bahwa Yesus takut akan mati di Getsemani tidak terlihat meyakinkan. Juga, jawaban yang kadang diberikan, bahwa Kristus menolak penderitaan semata, tidak cukup memadai, mengingat keberanian-Nya yang luar biasa dan tak pernah surut. Kata-kata-Nya di atas salib, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan-Ku?" menyiratkan bahwa ada pemisahan nyata dari Bapa dalam pengalaman mengerikan ini. Ada kedalaman misteri di sini yang membuat orang yang paling berpikir dan penuh hormat harus berhenti sejenak. Namun, tampaknya masuk akal untuk percaya bahwa, meskipun jiwa Kristus tetap benar-benar tidak tercemar oleh dosa sampai akhir, Dia menderita, dengan cara yang nyata, akibat dosa dalam roh-Nya sendiri. Itulah pengalaman yang mengerikan dan tak terucapkan dari alienasi dari Allah yang membuat-Nya menolak dan yang memunculkan doa yang menyiksa bahwa pada saat terakhir, mungkin ditemukan metode lain untuk melakukan pendamaian bagi dosa.

Question: 811. What Was the "Cup" Which Jesus Desired to Have Pass from Him in Gethsemane?

In Matt. 26 : 39 the "cup" undoubtedly referred to the whole sum of Christ's suffering in making the atonement for sin, particularly the suffering on the cross. There have been many explanations of the garden agony. The explanation that Jesus was afraid he would die in Gethsemane does not seem convincing. Nor does the answer sometimes given, that Christ shrank from the mere suffering, seem adequate, considering his splendid and unfailing courage. His words on the cross, "My God, my God, why hast thou forsaken me?" imply that there was a real separation from the Father in this dreadful experience. There is a depth of mystery here before which the most thoughtful and reverent may well pause. Yet it seems reasonable to believe that, although Christ's soul was to the last absolutely untainted by sin, he suffered, in some real way, the results of sin in his own spirit. It was this horrible, unspeakable experience of alienation from God from which he shrank and which gave rise to the agonizing prayer that at the eleventh hour some other method might be found of making atonement for sin.
[445-AI]


TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA