Pertanyaan: 493. Dalam pengertian apa kita harus memahami Inspirasi dalam Kitab Suci?
Dalam II Tim. 3:16 pernyataannya jelas bahwa Kitab Suci diberikan melalui inspirasi ilahi - bahwa persepsi dan karya para penulis dipengaruhi secara ilahi. Roh Kudus mengisi hati para pria itu dengan pesan dan memimpin mereka untuk menuliskan pesan itu bagi dunia. Inilah yang dimaksud dengan inspirasi. Para penulis yang terinspirasi adalah orang-orang kudus, nabi, penginjil, dan pemimpin spiritual yang hidup dekat dengan Allah dan selalu berkomunikasi dengan-Nya melalui doa dan meditasi, dan yang, melalui hati dan kehidupan mereka yang dikuduskan, diberi kuasa untuk menyampaikan Firman-Nya kepada manusia, kadang-kadang dalam satu bentuk, kadang-kadang dalam bentuk lain. Mereka adalah saluran pilihan komunikasi ilahi, yang menginterpretasikan tujuan-tujuan Allah dalam bahasa yang berwewenang, yang dapat dimengerti oleh mereka yang ditujunya.
Question: 493. In What Sense Are We to Understand Scriptural "Inspiration"?
In II Tim. 3:16 the statement is clear that the Scripture is given by divine inspiration--that the perceptions and work of the writers were divinely influenced. The Holy Spirit filled the hearts of those men with a message and led them to write that message for the world. This is what inspiration means. The inspired writers were holy men, prophets, evangelists and spiritual leaders who lived close to God and were in constant communication with him through prayer and meditation, and who, by their hearts and lives thus consecrated, were endowed with the power to convey to men his Word, sometimes in one form, sometimes in another. They were the chosen channels of divine communication, interpreting God's purposes in authoritative language, which could be understood by those for whom it was intended.