Pertanyaan: 23. Apakah Adam dan Hawa Benar-Benar Makan Buah, ataukah Perkataan itu Hanyalah Sebuah Perumpamaan?
Satu-satunya sumber informasi adalah narasi dalam Alkitab dan tidak ada petunjuk bahwa hal itu harus dipahami selain secara harfiah. Teolog yang lebih suka memandang narasi ini sebagai perumpamaan atau alegori biasanya dipengaruhi oleh saran bahwa makan buah yang "baik untuk makanan," dan "menyenangkan bagi mata," dan juga mudah dijangkau, adalah pelanggaran yang terlalu ringan untuk dihukum dengan hukuman yang begitu berat dan luas. Namun, keberatan tersebut tidak berdasar dengan baik, karena mengabaikan titik utama yang terlibat. Keberatannya bukan terletak pada tindakan itu sendiri, tetapi pada fakta bahwa Adam dan Hawa dalam melakukannya dengan sengaja dan dengan sengaja melanggar perintah yang tegas dan jelas dari Allah. Mereka dihukum karena ketidaktaatan. Bahkan jika kita berpendapat bahwa itu mengambil bentuk lain selain makan buah secara aktual dan harfiah, prinsipnya tetap sama. Tidak ada alasan yang valid untuk menolak narasi dalam Alkitab atau memberikan penafsiran lain pada kata-kata yang tersirat di sana.
Question: 23. Did Adam and Eve Actually Eat Fruit, or is the Saying a Parable?
The only source of information is the Bible narrative and it contains no intimation that it is to be understood otherwise than literally. Theologians who have preferred to regard the narrative as a parable or allegory have usually been led to do so by the suggestion that the eating of fruit which was "good for food," and "pleasant to the eyes," and was moreover within reach, was an offense too venial to have been justly visited with a punishment so severe and far-reaching. The objection, however, is not well founded, because it ignores the main point involved. The gravity of the offense consisted, not in the act itself, but in the fact that Adam and Eve in committing it were consciously and willfully violating God's explicit and emphatic command. They were punished for disobedience. Even if we should hold that it took some other form than the actual and literal eating of fruit, the principle is the same. There is no valid reason for rejecting the Bible narrative or putting any other construction on the words than is there implied.