Yeremia 38:7-28
Konteks38:7 Tetapi ketika didengar Ebed-Melekh 1 , s orang Etiopia itu--ia seorang sida-sida t yang tinggal di istana raja--bahwa Yeremia telah dimasukkan ke dalam perigi--pada waktu itu raja sedang duduk di pintu gerbang Benyamin u -- 38:8 maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata kepada raja: 38:9 "Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; v ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti w di kota." 38:10 Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!" 38:11 Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu menurunkannya dengan tali x kepada Yeremia di perigi itu. 38:12 Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia: "Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!" Yeremiapun berbuat demikian. 38:13 Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan y itu.


[38:7] 1 Full Life : EBED-MELEKH.
Nas : Yer 38:7
Bertindak demi Yeremia, orang Etiopia ini berusaha membebaskannya dengan menghadap raja. Ebed-Melekh menunjukkan belas kasihan bagi Yeremia dan keberanian dalam menentang musuh-musuh sang nabi. Orang percaya harus senantiasa berusaha untuk menolong orang yang dianiaya, bahkan jika itu berarti menentang golongan mayoritas. Karena kebaikan hatinya kepada Yeremia, nyawa Ebed-Melekh luput dari kematian ketika Yerusalem jatuh; Allah tidak melupakan hamba yang benar ini (Yer 39:15-18).
[38:20] 2 Full Life : DENGARKANLAH SUARA TUHAN
Nas : Yer 38:20
(versi Inggris NIV -- taatilah Tuhan). Zedekia mempercayai berita Yeremia, tetapi ketakutannya akan orang lain (ayat Yer 38:19), wataknya yang lemah, dan ketiadaan iman kepada Allah menghalanginya untuk menaati Allah secara tegas. Akibatnya, Zedekia mendatangkan malu atas dirinya sendiri dan kehancuran atas bangsanya. Ia mirip dengan banyak orang sekarang ini yang menolak melakukan yang benar sekalipun mereka sadar bahwa tindakan mereka itu akan mendatangkan hukuman Allah atas mereka dan malapetaka atas kehidupan orang lain.