Ulangan 2:4
Konteks2:4 Perintahkanlah z kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, a yang diam di Seir; b mereka akan takut c kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali;
Ulangan 2:25
Konteks2:25 Pada hari ini Aku mulai mendatangkan ke atas bangsa-bangsa di seluruh kolong langit keseganan n dan ketakutan o terhadap kamu, sehingga mereka menggigil p dan gemetar karena engkau, apabila mereka mendengar tentang kamu."
Ulangan 7:16
Konteks7:16 Engkau harus melenyapkan segala bangsa yang diserahkan kepadamu w oleh TUHAN, Allahmu; janganlah engkau merasa sayang x kepada mereka dan janganlah beribadah kepada allah y mereka, sebab hal itu akan menjadi jerat z bagimu.
Ulangan 15:16
Konteks15:16 Tetapi apabila dia berkata kepadamu: Aku tidak mau keluar meninggalkan engkau, karena ia mengasihi engkau dan keluargamu, sebab baik keadaannya padamu,
Ulangan 19:21
Konteks19:21 Janganlah engkau merasa sayang 1 k kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki. l "
Ulangan 28:54
Konteks28:54 Dan orang laki-laki yang paling lemah dan paling manja di antaramu akan kesal terhadap saudaranya atau terhadap isterinya sendiri atau terhadap anak-anaknya yang masih tinggal padanya,
Ulangan 32:36
Konteks32:36 Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, s dan akan merasa sayang t kepada hamba-hamba-Nya; u apabila dilihat-Nya, bahwa kekuatan mereka sudah lenyap, dan baik hamba v maupun orang merdeka sudah tiada.
[19:21] 1 Full Life : JANGANLAH ENGKAU MERASA SAYANG.
Nas : Ul 19:21
Prinsip yang dinyatakan di sini ialah bahwa hukuman atas kejahatan harus sesuai dengan pelanggarannya, tidak boleh berlebihan (lih. Kel 21:23-25; Im 24:17-20). Kelonggaran bagi mereka yang mencederai pihak yang tidak bersalah dan tidak terlindung akan mendorong meningkatnya kejahatan dan kekerasan di negeri itu (ayat Ul 19:19). PB tidak membatalkan prinsip ini untuk memerintah masyarakat ini (bd. Rom 13:1-4), tetapi PB melarang hukum pembalasan dalam hubungan antar-pribadi (bd. Mat 5:38-41).