Ulangan 8:9-14
Konteks8:9 suatu negeri, di mana engkau akan makan roti n dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; o suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya p akan kaugali tembaga. 8:10 Dan engkau akan makan dan akan kenyang, q maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu. 8:11 Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan r TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; 8:12 dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya, s 8:13 dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak, 8:14 jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan t TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,
Ulangan 8:17-18
Konteks8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: a Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah b yang membuat aku memperoleh kekayaan c ini. 8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan 2 , dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
[8:12] 1 Full Life : MAKAN DAN KENYANG ... MELUPAKAN TUHAN.
Nas : Ul 8:12-14
Pada masa kemakmuran, orang cenderung puas dengan hidup di bumi sebagaimana adanya dan menemukan kenikmatan dalam berkat-berkat materiel. Kemakmuran membuat orang cenderung melupakan Allah dan perintah-perintah-Nya, tidak lagi mencari berkat rohani, dan tidak lagi menangisi dosa dan kejahatan di dalam dunia
(lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).
[8:18] 2 Full Life : KEKUATAN UNTUK MEMPEROLEH KEKAYAAN.
Nas : Ul 8:18
Ayat ini menegaskan bahwa Allah kadang-kadang memberkati Israel sebagai tanda atau pengesahan bahwa Ia sedang menggenapi perjanjian-Nya dengan Abraham dan keturunannya. Sayang sekali, sering kekayaan diperoleh dengan cara-cara yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dan perbuatan-perbuatan saleh
(lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN);
kekayaan semacam ini tidak bisa dipandang sebagai tanda berkat Allah.