Kidung Agung 5:2-8
KonteksKerinduan mempelai perempuan
5:2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, l idam-idamanku, m n karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
5:3 "Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?"
5:4 Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku 1 .
5:5 Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; o bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.
5:6 Kekasihku p kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. q Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari r dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.
5:7 Aku ditemui peronda-peronda kota, s dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.
5:8 Kusumpahi kamu, t puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, u apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara v aku!
[5:4] 1 Full Life : BERDEBAR-DEBARLAH HATIKU
Nas : Kid 5:4
(versi Inggris NIV -- Mulai berdebarlah hatiku). Kata Ibrani _me'eh_ yang diterjemahkan "hati" juga dapat diterjemahkan "isi perut" (yaitu perut, usus, dan bagian dalam perut lainnya); isi perut dianggap sebagai dasar perasaan, khususnya perasaan menyayangi. Seluruh tubuh kekasih bergetar ketika memikirkan kekasihnya.