Ratapan 1:2
Konteks1:2 Pada malam hari tersedu-sedu ia menangis, f air matanya bercucuran di pipi; dari semua kekasihnya, g tak ada seorangpun yang menghibur dia. Semua temannya mengkhianatinya, h mereka menjadi seterunya. i
Ratapan 1:22
Konteks1:22 Biarlah segala kejahatan mereka datang ke hadapan-Mu 1 , dan perbuatlah kepada mereka, seperti Engkau telah perbuat kepadaku oleh karena segala pelanggaranku; v karena banyaklah keluh kesahku, w dan pedih hatiku."
Ratapan 2:5
Konteks2:5 Tuhan menjadi seperti seorang seteru 2 ; m Ia menghancurkan Israel, meremukkan segala purinya, mempuingkan benteng-bentengnya, n memperbanyak susah dan kesah o pada puteri Yehuda. p
Ratapan 2:14
Konteks2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta z dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu 3 , guna memulihkan a engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan. b
Ratapan 4:9
Konteks4:9 Lebih bahagia mereka yang gugur karena pedang dari pada mereka yang tewas karena lapar, l yang merana dan mati sebab tak ada hasil ladang. m
[1:22] 1 Full Life : KEJAHATAN MEREKA DATANG KE HADAPAN-MU.
Nas : Rat 1:22
Doa agar Allah menghukum bangsa-bangsa yang jahat dan semua yang menentang pekerjaan Allah dapat dibenarkan apabila kita terbeban akan kemuliaan Allah, Injil, dan maksud Allah yang benar di bumi.
[2:5] 2 Full Life : SEPERTI SEORANG SETERU.
Nas : Rat 2:5
Pernah mengenal Tuhan lalu berbalik dari Dia kepada kesenangan dosa menjadikan Allah musuh kita; Israel dan Yehuda melakukan demikian, dan akibatnya mereka amat menderita. Orang percaya tidak dapat meninggalkan Tuhan dan firman-Nya sambil berharap bahwa Allah tidak akan melakukan apa-apa. Akan tiba saatnya Allah akan mencurahkan murka-Nya atas semua orang yang tidak mau bertobat (bd. Rom 2:8-9; Wahy 2:16,22-23).
[2:14] 3 Full Life : TIDAK MENYATAKAN KESALAHANMU.
Nas : Rat 2:14
Salah satu ciri seorang nabi palsu ialah bahwa perkataan dan penglihatannya tidak menyingkapkan dosa yang dilakukan bangsa itu
(lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA).
Orang-orang dalam gereja yang tidak menegur dosa, dan dengan demikian menyalurkan karya Roh Kudus yang menginsyafkan (Yoh 16:8-11), membuktikan bahwa mereka adalah pendeta palsu; sebaliknya, orang yang hidup kudus dan dengan sungguh-sungguh mengecam keduniawian dan dosa di antara jemaat sebagaimana yang dilakukan Kristus (lih. pasal Wahy 2:1-3:22), membuktikan bahwa mereka adalah hamba yang setia kepada Tuhan.