Ratapan 1:9
Konteks1:9 Kenajisannya melekat pada ujung kainnya; ia tak berpikir akan akhirnya, b sangatlah dalam ia jatuh, c tiada orang yang menghiburnya. d "Ya, TUHAN, lihatlah sengsaraku, e karena si seteru membesarkan dirinya!"
Ratapan 2:6
Konteks2:6 Ia melanda kemah-Nya seperti kebun, menghancurkan q tempat pertemuan-Nya. r Di Sion TUHAN menjadikan orang lupa akan perayaan dan sabat, s dan menolak dalam kegeraman murka-Nya raja dan imam. t
Ratapan 2:9
Konteks2:9 Terbenam gapura-gapuranya b di dalam tanah; TUHAN menghancurkan dan meluluhkan palang-palang c pintunya. Rajanya dan pemimpin-pemimpinnya berada di antara bangsa-bangsa asing. d Tak ada petunjuk e dari TUHAN, bahkan nabi-nabi f tidak menerima lagi wahyu 1 g dari pada-Nya.
Ratapan 3:2-3
Konteks3:2 Ia menghalau dan membawa aku ke dalam kegelapan l yang tidak ada terangnya. 3:3 Sesungguhnya, aku dipukul-Nya m berulang-ulang dengan tangan-Nya sepanjang hari.
Ratapan 3:14
Konteks3:14 Aku menjadi tertawaan g bagi segenap bangsaku, h menjadi lagu ejekan i mereka sepanjang hari.
Ratapan 3:19
Konteks3:19 "Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh n dan racun o itu."
Ratapan 3:48
Konteks3:48 Air b mataku c mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan d puteri bangsaku.
Ratapan 3:53
Konteks3:53 Mereka melemparkan aku hidup-hidup dalam lobang, h melontari aku dengan batu.
Ratapan 5:18
Konteks5:18 karena bukit Sion u yang tandus, v di mana anjing-anjing hutan berkeliaran.
[2:9] 1 Full Life : TIDAK MENERIMA LAGI WAHYU
Nas : Rat 2:9
(versi Inggris NIV -- penglihatan). Allah tidak lagi berkomunikasi langsung dengan umat-Nya karena dosa telah menyebabkan Dia menarik semua nubuat dan penglihatan. Demikian pula, di bawah perjanjian baru, Roh Kudus mungkin berhenti memanifestasikan karunia-karunia dan kuasa-kuasa ajaib-Nya melalui orang percaya (bd. pasal 1Kor 12:1-14:40) karena dosa di antara para pemimpin dan umat Allah. Hukuman semacam ini menjadi tanda yang pasti bahwa umat Allah telah meninggalkan gaya hidup yang mencari lebih dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Satu-satunya cara untuk mengatasi hal ini ialah berpaling dari semua kompromi dengan dosa, sungguh-sungguh mencari Allah, dan berdoa untuk pemulihan perkenan-Nya dan kuasa kerajaan-Nya
(lihat art. KARUNIA ROHANI BAGI ORANG PERCAYA).