Ratapan 1:6-11
Konteks1:6 Segala keindahannya serta kemegahan putri Sion telah lenyap; para pangerannya menjadi seperti kijang kelaparan yang tidak menemukan makanan -- bahkan menjadi mangsa yang empuk bagi musuh-musuhnya karena terlalu lemah dan tidak berdaya untuk melarikan diri. 1 1:7 Di tengah-tengah segala penderitaan itu Yerusalem teringat masa lalunya yang berbahagia. Ia terkenang pada segala sesuatu yang menyenangkan dan berharga baginya sebelum ia dikalahkan oleh musuh-musuhnya -- dan sekarang tidak ada seorang pun yang memberikan pertolongan. Musuh-musuhnya mengejek dia ketika melihat kejatuhannya. 1 2 1:8 Yerusalem telah melakukan dosa yang dahsyat; karena itu, ia telah menjadi sangat najis (dan dibuang seperti kain larah saja). Semua yang menghormatinya kini menghinanya karena nyata ketelanjangan dan keaibannya. Ia merintih sedih dan menyembunyikan wajahnya. 1 1:9 Ia yang secara terus-menerus melakukan perbuatan amoral sehingga kenajisan melekat pada pakaiannya -- karena mengira bahwa hukuman tidak akan ditimpakan kepadanya -- sekarang tergeletak di dalam parit kenajisan yang dalam, tanpa ada seorang pun yang mampu mengangkatnya. Ia berseru, "Ya TUHAN, perhatikanlah aku. Musuh-musuh telah bersorak-sorak kemenangan." 1 1:10 Musuh-musuhnya telah menjarahnya habis-habisan. Mereka merampas segala miliknya yang berharga. Ia menyaksikan bagaimana orang-orang asing menajiskan Bait Allah yang kudus -- orang-orang asing yang tadinya dilarang masuk ke Bait Allah. 1 1:11 Segenap penduduknya mengeluh dan berseru minta roti; mereka menjual segala-galanya demi makanan yang dapat memberi sedikit kekuatan jasmani. "Perhatikanlah aku, ya TUHAN," ia berdoa, "dan lihatlah bagaimana aku sangat direndahkan!" 1


[46:1--52:34] 1 Full Life
Nas : Yer 46:1-51:64
Pasal-pasal ini berisi aneka nubuat tentang hukuman ilahi atas bangsa-bangsa asing. Yeremia ditahbiskan bukan untuk menjadi nabi kepada bangsa Yehuda saja, tetapi juga "nabi bagi bangsa-bangsa" (Yer 1:5).
Nas : Rat 1:7
Mereka yang mengikuti jalannya sendiri dan mengabaikan Roh Kudus yang menginsyafkan hati mereka mungkin menemukan pada saat keperluan mereka bahwa tidak ada yang menolong mereka. Seorang dapat mencapai tingkat pemberontakan terhadap Allah ketika Ia akan menentukan malapetaka dan bukan berkat untuk mereka; akibat mengerikan seperti itu hanya dapat dielakkan dengan memelihara takut yang kudus akan Allah dan hukuman-Nya.