Mazmur 78:38
Konteks78:38 Tetapi Ia bersifat penyayang m , Ia mengampuni 1 n kesalahan o mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan murka-Nya p dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya.
Mazmur 78:1
KonteksMazmur 13:1--14:7
Konteks[78:38] 1 Full Life : IA BERSIFAT PENYAYANG, IA MENGAMPUNI.
Nas : Mazm 78:38
Kesabaran dan kemurahan Allah dinyatakan dengan jelas dalam mazmur ini. Berkali-kali umat-Nya memberontak dalam ketidaksetiaan, namun Allah menahan amarah-Nya. Allah tidak akan pernah meninggalkan anak-anak-Nya hanya karena mereka gagal menyenangkan-Nya secara sempurna. Akan tetapi, kita tidak boleh menyalahgunakan kesabaran dan pengampunan Allah dalam ketidaktaatan dan pemberontakan yang disengaja. Jikalau kita terus-menerus menyedihkan hati-Nya dengan dosa kita, akhirnya Dia akan menghukum kita dalam murka-Nya sama seperti yang dilakukan-Nya kepada Israel (bd. Ibr 3:7-19).
[78:1] 2 Full Life : PASANGLAH TELINGA UNTUK PENGAJARAN-KU, HAI BANGSA-KU.
Nas : Mazm 78:1
Mazmur ini digubah untuk mengingatkan Israel mengapa demikian banyak hukuman berat dari Allah menimpa mereka sepanjang sejarah.
- 1) Nyanyian ini mengingatkan mereka untuk belajar dari kegagalan rohani nenek-moyang mereka dan berusaha dengan tekun menjauhi ketidakpercayaan dan ketidaksetiaan yang sama.
 - 2) Umat Allah dewasa ini harus memperhatikan mazmur ini dengan cermat karena banyak gereja dan denominasi telah kehilangan kehadiran dan kuasa Allah karena ketidakpercayaan dan ketidaktaatan kepada firman-Nya. Karena gagal menjadikan standar dan pengalaman alkitabiah landasan untuk kebenaran dan perilaku, mereka secara berangsur-angsur telah tersesat dan mengikuti jalan mereka sendiri (bd. Yes 53:6)
 
[13:1] 3 Full Life : KAULUPAKAN AKU TERUS-MENERUS?
Nas : Mazm 13:2
Pemazmur merasa muram dan kehilangan semangat; dia sedang dalam kesulitan besar, namun dia merasa bahwa Allah tidak hadir dan tidak bersedia untuk memberikan pertolongan praktis. Perhatikan khusus dua pelajaran penting
- 1) Doa orang benar mungkin tidak langsung dijawab karena Allah tampaknya tidak memperhatikan seruan kita. Perasaan ditinggalkan oleh-Nya ini mungkin terjadi pada saat-saat sakit, kebutuhan keuangan atau persoalan besar; mungkin melibatkan keluarga, pekerjaan, atau gereja. Pada saat-saat demikian kita harus berdoa memohon Roh Kudus memberikan kita kepastian bahwa kita masih akan bersukacita di dalam keselamatan Allah (ayat Mazm 13:6-7).
 - 2) Jikalau kita sungguh-sungguh mencari pertolongan Allah melalui iman sejati dalam Yesus Kristus, maka penundaan Allah tidak berarti bahwa kita telah ditinggalkan oleh-Nya. Ia mungkin bahkan merencanakan untuk melaksanakan suatu maksud yang tidak kelihatan dalam kehidupan kita (bd. 2Kor 12:7-10; Ibr 12:10-11; Yak 1:2-4; 1Pet 1:6-7).
 
[13:5] 4 Full Life : HATIKU BERSORAK-SORAK KARENA PENYELAMATAN-MU.
Nas : Mazm 13:6
Jawaban terhadap apa yang tampak sebagai penundaan jawaban Allah ialah mengandalkan kasih-Nya yang tidak pernah gagal dan mengingat bahwa pada masa lampau Dia telah melepaskan dan memberkati kita. Kasih Allah yang tidak pernah gagal akan tampak pada saat dan cara-Nya sendiri
(lihat cat. --> Rom 8:28).
[atau ref. Rom 8:28]
[14:1] 5 Full Life : ORANG BEBAL.
Nas : Mazm 14:1-7
Orang bebal adalah orang yang hidup seakan-akan tidak ada Allah. Orang bebal menyatakan pemberontakan mereka terhadap Allah dengan dua cara.
- 1) Mereka menolak penyataan Allah, karena mereka tidak percaya apa yang dikatakan Alkitab tentang Allah; mereka mencemooh prinsip-prinsip moral Firman Allah dan mengandalkan akal mereka sendiri dalam menentukan baik dan buruk (ayat Mazm 14:1-3).
 - 2) Mereka tidak mencari Allah, juga tidak berseru kepada Allah di dalam doa untuk kehadiran dan pertolongan-Nya.
 - 3) Mazmur ini melukiskan kebobrokan orang fasik dan mengajarkan bahwa umat manusia pada dasarnya terpisah dari Allah (bd. Ef 2:2-3). Paulus mengutip tiga ayat pertama mazmur ini untuk mendukung kebenaran bahwa "semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah" (Rom 3:23; lih. Rom 3:10-12).
 





