Mazmur 77:2
Konteks77:2 (77-3) Pada hari kesusahanku e aku mencari Tuhan; malam-malam f tanganku terulur g dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan. h
Yeremia 8:18
KonteksYeremia 31:15
Konteks31:15 Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama l terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rahel menangisi 2 anak-anaknya, ia tidak mau dihibur m karena anak-anaknya, sebab mereka tidak ada lagi. n
Matius 2:18
Konteks2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel p menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. q "
[8:18] 1 Full Life : HATIKU SAKIT PEDIH.
Nas : Yer 8:18-23
Kata-kata ini mengungkapkan kesedihan mendalam nabi atas dosa dan kebinasaan umat Allah. Dia terkoyak oleh kesetiaan kepada Allah dan ikatan mendalam dengan umat itu; dia demikian sedih sehingga ingin meninggalkan mereka untuk selamanya (Yer 9:2). Orang percaya mengalami kesedihan yang sama ketika menyaksikan anggota keluarga mereka hidup dalam pemberontakan terhadap Allah dan jalan-jalan-Nya yang benar. Mereka seolah-olah mengalami sendiri penderitaan Allah ketika menantikan malapetaka yang akan menimpa orang yang tidak mau bertobat.
[31:15] 2 Full Life : DI RAMA TERDENGAR ... RAHEL MENANGISI.
Nas : Yer 31:15
Rama adalah sebuah kota kecil sekitar delapan kilometer di sebelah utara Yerusalem, mungkin tempat para tawanan ditahan sebelum dibawa ke Babel (bd. Yer 40:1-3). Rahel adalah salah seorang istri Yakub, ibu Yusuf dan Benyamin; dia melambangkan Israel yang menangisi orang-orang yang dibawa ke dalam pembuangan. Allah menyatakan bahwa ia tidak perlu menangis lagi, karena bangsa itu akan kembali (ayat Yer 31:16-20). Matius melihat nas ini sebagai mempunyai penerapan nubuat pada saat Herodes membunuh bayi-bayi Betlehem setelah Yesus lahir (Mat 2:16-18).