Mazmur 144:12
Konteks144:12 Inilah gambaran negeri yang benar-benar bahagia, yang Allahnya adalah Yahweh, TUHAN: Anak-anak lelakinya penuh semangat dan tinggi-tinggi seperti tanaman yang sedang tumbuh. Anak-anak perempuannya cantik-cantik seperti tiang-tiang tembok istana. Lumbung-lumbungnya penuh dengan segala hasil bumi. Jumlah dombanya beribu-ribu di padang-padang rumput. Lembu-lembu jantannya bermuatan sarat. Tidak ada musuh yang datang menyerang, melainkan di mana-mana ada damai. Tidak ada kejahatan di jalan-jalannya. Ya, berbahagialah orang-orang yang Allahnya adalah TUHAN. 1
Kisah Para Rasul 7:20
Konteks7:20 "Pada waktu itu lahirlah Musa -- seorang anak yang sangat elok parasnya. Selama tiga bulan ia disembunyikan oleh orang tuanya di rumah. 2


[144:1-15] 1 Full Life
Nas : Mazm 144:1-15
Allah adalah batu karang yang kokoh, kubu pertahanan, perisai dan penyelamat bagi orang yang berlindung pada-Nya (bd. pasal Mazm 140:1-143:12). Ia mengajar tangan orang benar untuk bertempur dan jari-jari mereka untuk berperang di segala bidang pergumulan rohani (lih. catatan berikutnya).
Nas : Kis 7:2-53
Khotbah Stefanus di depan mahkamah Sanhedrin adalah pembelaan iman seperti yang diberitakan oleh Kristus dan para rasul. Stefanus merupakan pelopor bagi semua orang yang membela iman alkitabiah terhadap mereka yang menentang atau memutarbalikkan ajaran Kristiani, dan dialah syahid yang pertama karena alasan itu. Yesus membenarkan tindakan Stefanus dengan menghormatinya di hadapan Allah Bapa di sorga
(lihat cat. --> Kis 7:55).
[atau ref. Kis 7:55]
Kasih Stefanus akan kebenaran serta kesediaannya untuk mengorbankan hidupnya guna mempertahankan kebenaran itu sangat bertentangan dengan mereka yang kurang perhatikan untuk "berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus" (Yud 1:3) dan mereka yang atas nama kasih, hubungan baik, dan toleransi, tidak merasa perlu untuk menentang para guru palsu dan pemutar balik kemurnian Injil hasil karya kematian Kristus
(lihat cat. --> Gal 1:9;
[atau ref. Gal 1:9]
lihat art.