Pengkhotbah 2:2
Konteks2:2 Tentang tertawa x aku berkata: "Itu bodoh!", dan mengenai kegirangan: "Apa gunanya?"
Pengkhotbah 7:3
Konteks7:3 Bersedih lebih baik dari pada tertawa, y karena muka muram membuat hati lega.
Pengkhotbah 7:6
Konteks7:6 Karena seperti bunyi duri b terbakar di bawah kuali, demikian tertawa c orang bodoh. Inipun sia-sia.
Pengkhotbah 3:4
Konteks3:4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
Pengkhotbah 10:19
Konteks10:19 Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur p meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu.
Pengkhotbah 2:1
KonteksHikmat dan kebodohan adalah hal yang sia-sia
2:1 Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan! w Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia 1 ."
![Seret untuk mengatur ukuran](images/t_arrow.gif)
![Seret untuk mengatur ukuran](images/d_arrow.gif)
[2:1] 1 Full Life : KESENANGAN ... ITU PUN SIA-SIA.
Nas : Pengkh 2:1-11
Salomo menceritakan bagaimana ia telah mencoba kesenangan, kekayaan, dan kenikmatan budaya dalam usaha menemukan kepuasan dan hidup yang menyenangkan; namun semua ini tidak menghasilkan kebahagiaan sejati -- hidup masih tidak memuaskan (ayat Pengkh 2:11). Kita hanya dapat menemukan sejahtera, kepuasan, dan sukacita abadi apabila mencari kebahagiaan dalam Allah dan kehendak-Nya.