Pengkhotbah 1:12
KonteksPengkhotbah 2:4
Konteks2:4 Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, mendirikan bagiku a rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun anggur; b
Pengkhotbah 2:18
Konteks2:18 Aku membenci segala usaha yang kulakukan 2 dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku. u
Pengkhotbah 2:23
Konteks2:23 Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan x hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. y Inipun sia-sia.
Pengkhotbah 8:11
Konteks8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.
Pengkhotbah 10:4
Konteks10:4 Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, a karena kesabaran mencegah b kesalahan-kesalahan besar.
Pengkhotbah 10:15-16
Konteks10:15 Jerih payah orang bodoh melelahkan orang itu sendiri, karena ia tidak mengetahui jalan ke kota. 10:16 Wahai engkau tanah, kalau rajamu seorang kanak-kanak 3 , m dan pemimpin-pemimpinmu pagi-pagi sudah makan!
Pengkhotbah 11:2
Konteks11:2 Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.
[1:12] 1 Full Life : AKU, PENGKHOTBAH ... MENYELIDIKI DENGAN HIKMAT.
Nas : Pengkh 1:12-18
Manusia sendiri tidak dapat menemukan maksud dalam hidup, demikian pula, orang tidak dapat memakai prestasi manusia sendiri untuk memperbaiki semua yang tampaknya salah di dunia ini (ayat Pengkh 1:15). Pemecahannya memerlukan sesuatu yang lebih tinggi daripada hikmat, filsafat, atau gagasan manusia. Hikmat itu adalah "dari atas" (Yak 3:17), yaitu hikmat "yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita" (1Kor 2:7).
[2:18] 2 Full Life : AKU MEMBENCI SEGALA USAHA YANG KULAKUKAN.
Nas : Pengkh 2:18-23
Hasil usaha manusia, jikalau tidak diabdikan kepada Allah, tidak memiliki nilai yang tetap
(lihat cat. --> Kol 3:23).
[atau ref. Kol 3:23]
Bahkan harta yang masih tersisa pada saat kematian seorang dapat dihambur-hamburkan oleh orang lain.
[10:16] 3 Full Life : KALAU RAJAMU SEORANG KANAK-KANAK.
Nas : Pengkh 10:16
Adalah sangat menyedihkan jikalau para pemimpin sifatnya kekanak-kanakan dan ketika para penguasa mengawali sebuah hari dengan memuaskan diri (mungkin dengan mabuk-mabukan). Betapa menyedihkan bahwa sepanjang sejarah minuman yang memabukkan mengalir dengan demikian leluasa di berbagai ibu kota di dunia. Kita memerlukan pemimpin saleh yang memberi teladan yang baik (ayat Pengkh 10:17).