Matius 6:1-3
KonteksPerbuatan baik, doa, dan puasa
6:1 "INGAT! Jangan berbuat baik di hadapan umum dengan tujuan supaya dikagumi orang, karena dengan demikian kalian akan kehilangan pahala dari Bapa yang di surga.
1
2
6:2 Apabila kalian memberi sedekah kepada pengemis, janganlah digembar-gemborkan seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di jalan-jalan dengan tujuan supaya perbuatan amal mereka diperhatikan orang! Dengan sesungguhnya Kukatakan bahwa hanya itulah pahala yang mereka terima.
1
6:3 Apabila kalian berbuat baik terhadap orang, lakukanlah dengan diam-diam. Janganlah tangan kiri diberitahu mengenai apa yang sedang dilakukan oleh tangan kanan.
1


[5:1--8:28] 1 Full Life
Nas : Mat 5:1-7:29
Pasal Mat 5:1-7:29, yang biasanya disebut Khotbah Kristus di Bukit, berisi penyataan dari prinsip-prinsip kebenaran Allah dengan mana semua orang Kristen harus hidup oleh iman kepada Anak Allah (Gal 2:20) dan oleh kuasa Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita (Rom 8:2-14; Gal 5:16-25). Semua orang yang menjadi anggota Kerajaan Allah harus lapar dan haus akan kebenaran yang diajarkan dalam Khotbah Kristus
(lihat cat. --> Mat 5:6).
[atau ref. Mat 5:6]
Nas : Mat 6:1
Prinsip yang dinyatakan di sini berbicara tentang motivasi kita dalam bertindak secara benar.
- 1) Apabila orang percaya, orang awam ataupun pendeta, berbuat baik agar dipuji orang lain atau karena alasan yang mementingkan diri sendiri, mereka akan kehilangan pahala dan pujian dari Allah. Mereka malah dinilai sebagai orang munafik yang berkedok hendak memuliakan Allah, namun sesungguhnya mencari kemuliaan untuk diri sendiri.
- 2) Yesus berbicara tentang kewajiban agama di tiga bidang: memberikan sedekah (ayat Mat 6:2-4), berdoa (ayat Mat 6:5-8), dan berpuasa (ayat Mat 6:16-18). Kecaman Yesus terhadap pelaksanaan kewajiban keagamaan agar dilihat oleh orang lain tidak membenarkan banyak kegiatan kristiani dewasa ini, termasuk bersaing untuk menjadi yang lebih besar, membanggakan keberhasilan dalam pelayanan, melaksanakan kegiatan kebaktian dengan gaya acara hiburan agar menarik orang, dan keinginan untuk menjadi nomor satu (lih. 1Kor 3:13-15; 4:5).