Lukas 1:13
Konteks1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, r hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. s
Lukas 2:20
Konteks2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah e karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Lukas 3:7
Konteks3:7 Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya: "Hai kamu keturunan ular beludak! p Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri dari murka q yang akan datang?
Lukas 4:38
KonteksYesus menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus dan orang-orang lain
4:38 Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
Lukas 8:49
Konteks8:49 Ketika Yesus masih berbicara, datanglah seorang dari keluarga kepala e rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!"
Lukas 16:31
Konteks16:31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
Lukas 20:2
Konteks20:2 dan mereka berkata kepada Yesus: "Katakanlah kepada kami dengan kuasa manakah 1 Engkau melakukan hal-hal itu, dan siapa yang memberikan kuasa itu i kepada-Mu!"
Lukas 20:37
Konteks20:37 Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. d
Lukas 23:7
Konteks23:7 Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, b yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.
[20:2] 1 Full Life : DENGAN KUASA MANAKAH?
Nas : Luk 20:2
Para pemimpin agama mempertanyakan kewenangan Yesus untuk membersihkan Bait Allah ataupun untuk mengajar orang (Luk 19:45-48). Mereka merasa tersinggung dan marah karena Yesus mengecam perbuatan jahat di dalam rumah Allah, sementara mereka sendiri bersikap toleransi dan ikut serta di dalam perbuatan tersebut. Tindakan-tindakan demikian menunjukkan betapa tidak tepatnya mereka untuk menjadi pemimpin rohani. Sebagai pemimpin rohani yang sejati, Yesus menggunakan kewenangan-Nya demi kepentingan kebenaran dan keadilan, sekalipun Ia harus mengorbankan nyawa-Nya sendiri.