Kidung Agung 1:5-7
Konteks1:5 Memang hitam aku, tetapi cantik, j hai puteri-puteri Yerusalem, k seperti kemah orang Kedar 1 , l seperti tirai-tirai orang Salma. 1:6 Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; m kebun anggurku sendiri tak kujaga 2 . 1:7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba n berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara o dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?
[1:5] 1 Full Life : KEMAH ORANG KEDAR.
Nas : Kid 1:5
Kemah pada umumnya dibuat dari bulu domba jantan hitam. Kedar adalah sebuah suku Arab keturunan Ismael (Kej 25:13; bd. Yes 21:16-17); oleh karena itu beberapa orang telah menganjurkan bahwa mempelai wanita adalah seorang putri Arab.
[1:6] 2 Full Life : KEBUN ANGGURKU SENDIRI TAK KUJAGA.
Nas : Kid 1:6
Kakak-kakak yang kejam dari mempelai wanita telah memaksa dia untuk menjaga dan memelihara kebun anggur mereka, sesuatu yang tidak dilakukannya untuk kebunnya sendiri. Kerja di udara terbuka ini mungkin menyebabkan kulitnya menjadi begitu hitam, berbeda sekali dengan gadis-gadis cantik Yerusalem yang bertopi -- sekalipun kerja keras tidak merusak kecantikan dirinya yang asli (ayat Kid 1:5). Mengingat ayat-ayat ini sulit untuk menerima pandangan beberapa orang bahwa pembicaranya di sini adalah putri Firaun (1Raj 3:1). Gadis Sulam ini mungkin putri yang pertama-tama dikasihi Salomo dan dinikahinya sebelum dia mengadakan pernikahan karena persekutuan politik.