Keluaran 11:5
Konteks11:5 Maka tiap-tiap anak sulung j di tanah Mesir akan mati 1 , dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan, k juga segala anak sulung hewan.
Keluaran 13:3
Konteks13:3 Lalu berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Peringatilah hari ini, sebab pada hari ini kamu keluar dari Mesir, a dari rumah perbudakan; karena dengan kekuatan tangan-Nya b TUHAN telah membawa kamu keluar dari sana. Sebab itu tidak boleh dimakan sesuatupun yang beragi. c
Keluaran 31:6
Konteks31:6 Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab p bin Ahisamakh, dari suku Dan; q dalam hati setiap orang ahli r telah Kuberikan keahlian. Haruslah mereka membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu:
Keluaran 31:14
Konteks31:14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, i sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.
Keluaran 34:7
Konteks34:7 yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu c orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; d tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, e yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya 2 dan cucunya, kepada keturunan f yang ketiga dan keempat."
[11:5] 1 Full Life : ANAK SULUNG ... AKAN MATI.
Nas : Kel 11:5
Allah sendiri akan melaksanakan hukuman terakhir atas orang Mesir: setiap anak sulung akan mati. Hal ini akan menjadi pukulan berat kepada orang Mesir karena biasanya anak sulung merupakan tumpuan harapan dan cita-cita keluarga. Hukuman Allah itu menjadi pembalasan yang adil terhadap kejahatan orang Mesir. Kekejaman mereka kepada orang-orang Ibrani dan penenggelaman bayi laki-laki juga merupakan penganiayaan "anak sulung" Allah (Kel 4:22). Orang Mesir menuai apa yang mereka taburkan.
[34:7] 2 Full Life : KESALAHAN BAPA KEPADA ANAK-ANAK-NYA.
Nas : Kel 34:7
Orang-tua harus memperhatikan bahwa dosa mereka, pengabaian rohani atau kegagalan untuk memisahkan diri dari dunia dapat membawa dampak menyedihkan bagi anak-anak mereka. Anak-anak menderita karena dosa orang-tuanya dalam arti bahwa mereka pada umumnya mengikuti orang-tua mereka pada jalan pencobaan atau kompromi rohani, dan dengan demikian mengambil alih kebiasaan dan sikap yang jahat sehingga menuntun mereka makin jauh dari Allah menuju kebinasaan.