Ayub 21:7-9
Konteks21:7 Mengapa orang fasik tetap hidup 1 , menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat? g 21:8 Keturunan mereka tetap bersama mereka, dan anak cucu diperhatikan h mereka. 21:9 Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan, i pentung Allah tidak menimpa mereka. j
Ayub 21:30
Konteks21:30 bahwa orang jahat terlindung pada hari kebinasaan, x dan diselamatkan pada hari murka y Allah?
Mazmur 55:23
Konteks55:23 (55-24) Tetapi Engkau, ya Allah, akan menjerumuskan mereka ke lubang k sumur yang dalam; orang penumpah darah dan penipu l tidak akan mencapai setengah umurnya. m Tetapi aku ini percaya kepada-Mu. n
Yeremia 12:1-2
KonteksYeremia 12:2
Konteks12:2 Engkau membuat mereka tumbuh, l dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah m juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati n mereka.
Pengkhotbah 2:9
Konteks2:9 Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem g sebelum aku; h dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.
[21:7] 1 Full Life : MENGAPA ORANG FASIK TETAP HIDUP.
Nas : Ayub 21:7
Ayub mempersoalkan ketidakadilan hidup ini, khususnya kemakmuran, keberhasilan, dan kebahagiaan banyak orang fasik. Mazm 73:1-28 membahas masalah teologi ini. Kadang-kadang yang "murni hatinya" justru "kena tulah" (Mazm 73:1,14), sedangkan yang fasik makmur dan "kesakitan tidak ada pada mereka" (Mazm 73:3-5). Allah menanggapinya dengan menyatakan kesudahan hidup orang benar dan orang jahat (Mazm 73:16-28). Pada akhirnya, Allah akan dengan adil memperbaiki segala hal dan memberikan kepada setiap orang sesuai dengan perbuatannya dan kasihnya akan kebenaran (Rom 2:5-11). Yang fasik tidak akan luput dari hukuman, dan yang benar pasti akan dibenarkan dan diberi pahala (Rom 2:5-11; Wahy 2:10).
[12:1] 2 Full Life : MENGAPAKAH MUJUR HIDUP ORANG-ORANG FASIK?
Nas : Yer 12:1-4
Yeremia membandingkan penderitaannya sendiri dengan kemakmuran orang fasik. Ia bingung oleh penundaan hukuman Allah atas mereka. Berusaha memahami keberhasilan materi orang fasik menjadi persoalan yang muncul berkali-kali dalam diri orang kudus PL, karena mereka pada dasarnya berpikir tentang pahala dan hukuman di dunia (lih. Ayub 21:7-15; Mazm 10:1-18; 37:1-40; 73:1-28; 94:1-23; Hab 1:5-13; Mal 3:15).