Hagai 1:2-8
Konteks1:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: h Bangsa i ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali j rumah TUHAN!" 1:3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, k bunyinya: 1:4 "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu l yang dipapani 1 dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan? m 1:5 Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah n keadaanmu! 1:6 Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit 2 ; o kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; p kamu minum, tetapi tidak sampai puas; q kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, r ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! 1:7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah s keadaanmu! 1:8 Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu t dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan u kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku v di situ, firman TUHAN.
[1:4] 1 Full Life : RUMAH-RUMAHMU YANG DIPAPANI.
Nas : Hag 1:4
Karena demikian sibuk dengan kepentingannya sendiri, orang Yahudi yang kembali itu mengabaikan pembangunan rumah Allah. Rumah mereka sendiri dipapani dengan kayu aras, sedangkan Bait Suci tetap menjadi reruntuhan. Hagai mendesak bahwa Allah dan pekerjaan-Nya harus didahulukan. Demikian pula kita, kerajaan Allah dan kepentingan-Nya yang benar harus didahulukan dan dijadikan prioritas utama di dalam hidup kita (Mat 6:33). Perhatikan betapa semangatnya Tuhan Yesus mengenai rumah dan pekerjaan Allah (Yoh 2:17; 4:34; 6:38; 9:4). Yang kita tetapkan sebagai prioritas menunjukkan kasih kita kepada Tuhan.
[1:6] 2 Full Life : MENABUR BANYAK, TETAPI MEMBAWA PULANG HASIL SEDIKIT.
Nas : Hag 1:6-11
Umat Allah telah kehilangan berkat-Nya karena mereka mementingkan diri sendiri; mereka kurang memperhatikan sasaran-sasaran dan maksud-maksud-Nya. Kita juga dapat mengalami menurunnya berkat dan pertolongan Allah dalam hidup kita jikalau kita kurang memperhatikan kerajaan-Nya, baik di rumah maupun di antara bangsa-bangsa.