Keluaran 32:6-8
Konteks32:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, b sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; c kemudian bangunlah mereka dan bersukaria 1 . d 32:7 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir e telah rusak f lakunya. 32:8 Segera juga mereka menyimpang g dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu h tuangan, i dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, j sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir. k "
Keluaran 32:17
Konteks32:17 Ketika Yosua c mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
Keluaran 32:19
Konteks32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu d dan melihat orang menari-nari, e maka bangkitlah f amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya 2 g pada kaki gunung itu.
[32:6] 1 Full Life : BANGUNLAH MEREKA DAN BERSUKARIA.
Nas : Kel 32:6
Umat itu mulai melakukan tari-tarian berhawa nafsu dan kebejatan seksual. Ayat Kel 32:25 yang mengatakan bahwa mereka "seperti kuda terlepas dari kandang," memberikan kesan bahwa mereka mungkin telanjang. Jadi, dosa bangsa Israel mungkin meliputi penyingkapan ketelanjangan orang lain untuk permainan dan kesenangan seksual, sesuatu yang sangat dilarang oleh hukum Allah (Im 18:6-30; 20:11,17,19-21;
lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).
[32:19] 2 Full Life : DIPECAHKANNYA.
Nas : Kel 32:19
Musa tidak menghancurkan kedua loh batu itu karena kemarahan yang tak terkendali, tetapi karena kemarahan yang benar terhadap dosa (bd. ayat Kel 32:10,34-35). Kristus juga menunjukkan kemarahan ilahi terhadap dosa (Yoh 2:15;
lihat cat. --> Yoh 11:33).
[atau ref. Yoh 11:33]
Kemarahan seperti itu akan ditunjukkan oleh semua orang yang mempunyai perhatian yang sungguh-sungguh untuk kemuliaan dan kekudusan Allah serta penderitaan umat manusia.