Bilangan 23:7-10
Konteks23:7 Lalu Bileam q mengucapkan sanjaknya, r katanya: "Dari Aram s aku disuruh datang oleh Balak, raja Moab, dari gunung-gunung t sebelah timur: Datanglah, katanya, kutuklah bagiku Yakub, dan datanglah, kutuklah Israel. u 23:8 Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah v Allah? Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk w TUHAN? 23:9 Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. x Lihat, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa y kafir. 23:10 Siapakah yang menghitung debu Yakub z dan siapakah yang membilang bondongan-bondongan Israel? Sekiranya aku mati seperti matinya orang-orang jujur a dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka! b "
Bilangan 23:18-24
Konteks23:18 Lalu diucapkannyalah sanjaknya, m katanya: "Bangunlah, hai Balak, dan dengarlah; pasanglah telingamu mendengarkan aku, ya anak Zipor. n 23:19 Allah bukanlah manusia, o sehingga Ia berdusta p bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal 1 . q Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara r dan tidak menepatinya? 23:20 Ketahuilah, aku mendapat perintah untuk memberkati, s dan apabila Dia memberkati, t maka aku tidak dapat membalikkannya. u 23:21 Tidak ada ditengok kepincangan di antara keturunan Yakub, v dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel. w TUHAN, Allah mereka, menyertai mereka, x dan sorak-sorak karena Raja y ada di antara mereka. 23:22 Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir, z adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu a hutan, 23:23 sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub, ataupun tenungan b yang mempan terhadap Israel. Pada waktunya akan dikatakan kepada Yakub, begitu juga kepada Israel, keajaiban yang diperbuat Allah: 23:24 Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina, c dan yang berdiri tegak seperti singa jantan, d yang tidak membaringkan dirinya, sebelum ia memakan mangsanya dan meminum darah e dari yang mati dibunuhnya."
[23:19] 1 Full Life : ALLAH BUKANLAH MANUSIA, SEHINGGA IA BERDUSTA ... IA MENYESAL.
Nas : Bil 23:19
Allah bukannya tidak dapat diandalkan, mudah goyah dan berubah pikiran, tetapi oleh tabiat-Nya Dia itu setia kepada janji dan komitmen-Nya. Namun sifat Allah ini tidak menutup kemungkinan bahwa Ia mengubah pikiran atau rencana-Nya sesuai dengan situasi tertentu. Misalnya, kadang-kadang Allah mengubah rencana-Nya mengenai hukuman sebagai tanggapan atas doa syafaat umat-Nya yang setia
(lihat cat. --> Kel 32:11;
lihat cat. --> Kel 32:14)
[atau ref. Kel 32:11,14]
atau sebagai tanggapan atas pertobatan orang fasik (Yun 3:1-10; 4:2).