2 Tawarikh 2:1-8
KonteksPersiapan-persiapan untuk mendirikan Bait Suci
2:1 Salomo memerintahkan untuk mendirikan suatu rumah x bagi nama TUHAN 1 dan suatu istana kerajaan bagi dirinya sendiri. y
2:2 Dan Salomo mengerahkan tujuh puluh ribu kuli, delapan puluh ribu tukang pahat di pegunungan, dan tiga ribu enam ratus mandur untuk mengawasi mereka z itu.
2:3 Lalu Salomo mengutus orang kepada Huram, a raja negeri Tirus, dengan pesan: "Perbuatlah terhadap aku seperti yang kauperbuat terhadap ayahku Daud, ketika engkau mengirim kayu aras b kepadanya, sehingga ia dapat mendirikan baginya suatu istana untuk tinggal di situ.
2:4 Ketahuilah, aku hendak mendirikan sebuah rumah c bagi nama TUHAN, Allahku, untuk menguduskannya bagi Dia, supaya di hadapan-Nya dibakar ukupan d dari wangi-wangian, tetap diatur roti e sajian dan dipersembahkan korban bakaran f pada waktu pagi dan pada waktu petang, pada hari-hari Sabat g dan bulan-bulan baru, h dan pada perayaan-perayaan yang ditetapkan TUHAN, Allah kami, sebab semuanya itu adalah kewajiban orang Israel untuk selama-lamanya.
2:5 Dan rumah yang hendak kudirikan itu harus besar, i sebab Allah kami lebih besar dari segala allah. j
2:6 Tetapi siapa yang mampu mendirikan suatu rumah bagi Dia, sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Dia? k Dan siapakah aku l ini, sehingga aku hendak mendirikan suatu rumah bagi Dia, kecuali sebagai tempat untuk membakar korban di hadapan-Nya?
2:7 Maka sekarang, kirimlah kepadaku seorang yang ahli mengerjakan emas, perak, tembaga, besi, kain ungu muda, kain kirmizi, kain ungu tua, dan yang juga pandai membuat ukiran, untuk membantu para ahli m yang ada padaku di Yehuda dan di Yerusalem, yang telah ditunjuk ayahku Daud.
2:8 Kirim juga kepadaku kayu aras, sanobar dan cendana dari gunung Libanon, sebab aku tahu, bahwa hamba-hambamu pandai menebang pohon dari Libanon. Dalam pada itu hamba-hambaku akan membantu hamba-hambamu
[2:1] 1 Full Life : RUMAH BAGI NAMA TUHAN.
Nas : 2Taw 2:1
Salomo mewarisi dari Daud, ayahnya, kerinduan "untuk mendirikan suatu rumah bagi nama Tuhan". Salomolah yang akan melaksanakan maksud-maksud ayahnya itu. Warisan terbesar yang dapat ditinggalkan seorang ayah bagi putranya ialah keinginan kudus untuk melihat rumah dan kerajaan Allah didirikan dalam kemurnian, kebenaran, dan keadilan.