2 Samuel 6:1-7
KonteksTabut Allah dibawa ke Yerusalem
6:1 SETELAH itu Daud mengerahkan tiga puluh ribu pasukan khusus.
6:2 Ia memimpin mereka ke Baale-Yehuda untuk membawa pulang tabut Allah, TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.
6:3 Tabut itu dibawa dengan sebuah kereta baru dari rumah Abinadab yang terletak di lereng bukit, diantar oleh Uza dan Ahyo, putra-putra Abinadab.
6:4 Ahyo berjalan di depan tabut itu.
6:5 Daud dan orang-orang Israel berjalan dengan penuh sukacita di hadapan TUHAN, (dengan melambai-lambaikan ranting pohon arar) sambil menyanyi-nyanyi, diiringi bunyi kecapi, gambus, rebana, kelentung, dan ceracap. Tetapi, ketika mereka tiba di tempat pengirikan Nakhon, lembu itu tergelincir. Uza mengulurkan tangannya untuk menahan tabut itu agar tidak jatuh.
6:6 (6-5)
6:7 Maka TUHAN murka terhadap Uza dan membinasakan dia karena perbuatannya itu. Uza mati di sisi tabut itu.
1


Nas : 2Sam 6:7
Allah membunuh Uza karena Daud dan imam besar tidak menugaskan orang-orang Lewi untuk mengangkat tabut perjanjian sesuai dengan perintah Allah (Bil 1:47-52).
- 1) Allah telah memerintahkan bahwa tak seorang pun boleh menyentuh tabut perjanjian, lambang kehadiran dan keagungan-Nya (Bil 4:15; bd. 1Taw 15:13-15). Tindakan Uza bersumber pada ketidaktahuannya akan firman Allah atau ketiadaan takut kepada Tuhan (bd. 1Taw 15:2).
- 2) Uza menjadi contoh dari aneka bahaya yang terkandung dalam hal mempunyai semangat untuk Allah tanpa pengetahuan mengenai firman dan cara-cara Allah. Rencana Daud untuk mengembalikan tabut itu ke Yerusalem, dan keinginan Uza untuk memegangnya ketika tabut itu bergoyang atas kereta, menunjukkan semangat untuk kerajaan Allah, namun pada saat yang sama menghasilkan sikap yang mengabaikan standar-standar firman Allah yang kudus. Kebodohan bukan merupakan alasan. Penyataan Allah yang terilhamkan mengungkapkan kehendak-Nya mengenai seluruh kehidupan dan harus ditaati oleh mereka yang mengakui Dia sebagai Tuhan (bd. Im 10:1-3; Yos 7:1-26; Kis 5:1-11).