2 Korintus 3:3
Konteks3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, d bukan pada loh-loh batu, e melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati f manusia 1 .
2 Korintus 5:12
Konteks5:12 Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi f kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, g supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah.
2 Korintus 6:2
Konteks6:2 Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. z " Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
2 Korintus 10:2
Konteks10:2 Aku meminta kepada kamu: jangan kamu memaksa aku untuk menunjukkan keberanianku c dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap orang-orang tertentu yang menyangka, bahwa kami hidup secara duniawi. d
2 Korintus 10:12
Konteks2 Korintus 12:11
Konteks[3:3] 1 Full Life : DITULIS ... PADA LOH-LOH DAGING, YAITU DI DALAM HATI MANUSIA.
Nas : 2Kor 3:3
Di bawah perjanjian baru yang diteguhkan dengan darah Kristus (Mat 26:28), Roh Kudus menuliskan hukum Allah, bukan pada loh-loh batu seperti di gunung Sinai (Kel 31:18), melainkan pada "loh-loh ... hati manusia"
(lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).
Orang percaya memiliki hukum Allah dalam hati mereka, dan melalui kuasa Roh mereka sanggup menaatinya
(lihat cat. --> Yer 31:33;
lihat cat. --> Yeh 11:19).
[atau ref. Yer 31:33; Yeh 11:19]
Hukum yang ada di dalam batin ini terdiri atas kasih kepada Allah dan kepada orang lain (bd. Mat 22:34-40; Rom 13:8-10).
[10:12] 2 Full Life : MENGUKUR DIRINYA DENGAN UKURAN MEREKA SENDIRI.
Nas : 2Kor 10:12
Membandingkan diri dengan standar masa kini dan kehidupan orang percaya di sekeliling kita, menunjukkan bahwa kita masih belum memiliki pengertian yang benar mengenai kehendak Allah. Standar yang harus kita pakai untuk mengukur diri dinyatakan oleh Kristus dan para rasul dalam PB.