2 Korintus 1:17
Konteks1:17 Jadi, adakah aku bertindak serampangan dalam merencanakan hal ini? Atau adakah aku membuat rencanaku itu menurut keinginanku sendiri, g sehingga padaku serentak terdapat "ya" dan "tidak"?
2 Korintus 2:5
Konteks2 Korintus 5:13
Konteks5:13 Sebab jika kami tidak menguasai diri, h hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu.
2 Korintus 5:20
Konteks5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan s Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; t dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. u
2 Korintus 6:9
Konteks6:9 sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, l dan sungguh kami hidup; m sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;
2 Korintus 6:14
Konteks6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan u yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya 1 . v Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? w
2 Korintus 8:17
Konteks8:17 Memang ia menyambut anjuran kami, tetapi dalam kesungguhannya yang besar itu ia dengan sukarela f pergi kepada kamu.
2 Korintus 9:10
Konteks9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, m Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; n
2 Korintus 11:7
Konteks2 Korintus 13:1
Konteks[6:14] 1 Full Life : PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG DENGAN ORANG-ORANG YANG TAK PERCAYA.
Nas : 2Kor 6:14
Dalam pandangan Allah, umat manusia pada akhirnya digolongkan dalam dua kelompok, yaitu: mereka yang ada dalam Kristus dan mereka yang tidak ada dalam Kristus (ayat 2Kor 6:14-16;
lihat art. TIGA JENIS ORANG).
Karena itu, orang percaya jangan bermitra secara sukarela atau berhubungan intim dengan orang tidak percaya, sebab hubungan semacam itu dapat merusakkan hubungan mereka dengan Kristus. Ini meliputi kemitraan dalam dunia usaha, golongan rahasia, kencan, pernikahan, dan persahabatan karib. Hubungan orang Kristen dengan orang tidak percaya seharusnya sejauh yang diperlukan dalam kaitan dengan keberadaan sosial atau ekonomi, atau untuk menunjukkan jalan keselamatan kepada orang yang belum percaya
(lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).