2 Raja-raja 19:1--20:21
KonteksHizkia Berbicara dengan Nabi Yesaya
19:1 Ketika Raja Hizkia mendengarnya, dia mengoyakkan pakaiannya dan menyelubungi tubuhnya dengan kain kabung serta masuk ke Bait TUHAN.
19:2 Lalu, dia mengutus Elyakim, kepala istana, Sebna, juru tulis negara, dan para tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung kepada Nabi Yesaya, anak Amos.
19:3 Mereka berkata kepadanya, “Inilah perkataan Hizkia: ‘Hari ini adalah hari kesesakan, hukuman, dan penistaan, karena sudah saatnya anak-anak untuk dilahirkan, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
19:4 Mungkin TUHAN Allahmu mendengar semua perkataan Rabsakih yang diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk menghina Allah yang hidup, dan akan menegur perkataan yang telah didengar oleh TUHAN Allahmu. Oleh sebab itu, naikkanlah doa untuk sisa-sisa orang yang masih ada ini.’”
19:5 Pelayan-pelayan Raja Hizkia mendatangi Yesaya.
19:6 Yesaya berkata, “Inilah yang harus kamu katakan kepada tuanmu: ‘Inilah perkataan TUHAN, ‘Janganlah kamu takut kepada perkataan yang telah kaudengar, yang diucapkan untuk menghujat-Ku oleh pelayan-pelayan raja Asyur.
19:7 Sesungguhnya, Aku akan menaruh roh ke dalam dirinya sehingga dia akan mendengar suatu kabar dan akan pulang ke negerinya. Dia akan rebah oleh pedang di negerinya sendiri.’”
Pasukan Asyur Meninggalkan Yerusalem
19:8 Lalu, Rabsakih pulang dan mendapati raja Asyur sedang berperang melawan Libna, karena dia mendengar bahwa raja sudah berangkat dari Lakhis.
19:9 Kemudian, raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, yang berkata, “Lihatlah, dia telah maju untuk berperang melawanmu.” Lalu, dia kembali mengirim utusan kepada Hizkia, dengan berkata:
19:10 “Inilah yang harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda, ‘Jangan biarkan Allahmu yang kamu percayai itu memperdayaimu dengan berkata: Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.
19:11 Lihatlah, kamu telah mendengar apa yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap semua negeri, yaitu menumpasnya sama sekali. Masakan kamu akan terluput?
19:12 Apakah ilah bangsa-bangsa yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan Gozan, Haran, Rezef, dan keturunan Eden yang berada di Telasar?
19:13 Di mana Raja Hamat dan Raja Arpad, Raja kota Sefarwaim, serta Hena dan Iwa?’”
Hizkia Berdoa kepada TUHAN
19:14 Kemudian, Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, membacanya, dan pergi ke Bait TUHAN. Lalu, Hizkia membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
19:15 Hizkia berdoa di hadapan TUHAN sambil berkata, “Ya, TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di kerubim! Hanya Engkaulah Allah dari seluruh kerajaan di bumi. Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi.
19:16 Arahkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarkanlah. Bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan perhatikanlah. Dengarlah perkataan Sanherib, yang dikirimkan untuk menghina Allah yang hidup.
19:17 Sungguh, ya TUHAN, raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa dan negeri-negeri.
19:18 Mereka telah membuang segala ilah ke dalam api, karena semuanya itu bukanlah Allah, melainkan hanya buatan tangan manusia dari kayu dan batu dan dapat dibinasakan.
19:19 Sekarang, ya TUHAN, Allah, selamatkanlah kami dari tangannya supaya seluruh kerajaan di bumi mengetahui bahwa hanya Engkaulah TUHAN Allah.”
Allah Menjawab Hizkia
19:20 Kemudian, Yesaya, anak Amos, mengirim orang menghadap Hizkia dengan pesan, “Inilah firman TUHAN, Allah Israel: Apa yang kamu doakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Aku dengar.
19:21 Inilah firman yang diucapkan TUHAN mengenai dia: ‘Anak dara, Putri Sion, telah menghina dan mengolok-olokmu. Putri-putri Yerusalem menggeleng-gelengkan kepalanya di belakangmu.
19:22 Siapakah yang kamu cela dan hujat? Terhadap siapakah kamu meninggikan suaramu, dan memandang dengan sombong? Terhadap Yang Mahakudus dari Israel?
19:23 Melalui utusan-utusanmu, kamu mencela TUHAN Kamu berkata, ‘Dengan kereta-keretaku, aku naik ke tempat-tempat yang tinggi di pegunungan, ke ujung-ujung Lebanon. Aku menebang pohon-pohon arasnya yang tinggi dan pohon-pohon sanobarnya yang terbaik. Aku telah masuk ke tempat bermalam yang paling ujung, ke hutannya yang paling lebat.
19:24 Aku menggali dan meminum air asing. Dengan telapak kakiku, Aku mengeringkan semua sungai di Mesir.’
19:25 Belum pernahkah kamu dengar bahwa sejak lama Aku telah menetapkannya, sejak zaman dahulu Aku telah merancangnya? Sekarang, Aku telah mewujudkannya, bahwa kamu menghancurkan kota-kota berbenteng menjadi timbunan batu.
19:26 Penduduknya yang tidak berdaya menjadi kecewa dan malu. Mereka menjadi seperti tumbuh-tumbuhan di padang dan rumput hijau, seperti rumput di atas atap rumah, yang layu sebelum masak.
19:27 Aku tahu ketika kamu duduk, atau ketika kamu keluar, atau masuk. Atau ketika kamu murka terhadap Aku.
19:28 Sebab, kamu mengamuk terhadap-Ku, keangkuhanmu telah sampai ke telinga-Ku, maka Aku akan memasang kelikir-Ku pada hidungmu, dan kekang-Ku pada bibirmu. Lalu, Aku akan mengembalikanmu ke jalan dari mana kamu datang.’”
Pesan TUHAN kepada Hizkia
19:29 “Inilah yang akan menjadi tanda bagimu: pada tahun ini kamu akan memakan apa yang tumbuh dengan sendirinya, dan pada tahun kedua kamu akan makan dari apa yang tumbuh dari tanaman pertama, dan pada tahun yang ketiga, kamu akan menabur, menuai, dan menanami kebun anggur serta memakan buahnya.
19:30 Selanjutnya, orang-orang yang terluput di antara keturunan Yehuda, yakni yang masih tinggal hidup akan berakar ke bawah dan menghasilkan buah ke atas.
19:31 Sebab, dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tersisa, dan orang-orang yang terluput dari Gunung Sion. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
19:32 Sebab itu, inilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: ‘Dia tidak akan masuk ke kota ini. Dia tidak akan melepaskan anak panah di sana. Dia tidak akan mendatanginya dengan perisai, ataupun membuat tanggul pengepungan terhadapnya.
19:33 Dari jalan tempat dia datang, dia akan kembali. Namun, dia tidak akan masuk ke kota ini.’ Demikian firman TUHAN.
19:34 ‘Aku akan melindungi kota ini untuk menyelamatkannya. Demi Aku, dan demi Daud, hamba-Ku.’”
Pasukan Asyur Binasa
19:35 Malam itu, malaikat TUHAN keluar dan membunuh 185.000 orang di perkemahan Asyur. Saat orang bangun pada pagi hari, orang-orang itu sudah menjadi mayat!
19:36 Lalu, Sanherib, raja Asyur, menarik diri untuk pulang dan tinggal di Niniwe.
19:37 Pada suatu kali, ketika dia sedang sujud menyembah di kuil Nisrokh, ilahnya, Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuhnya dengan pedang dan meloloskan diri ke tanah Ararat. Lalu, Esarhadon, anaknya, menjadi raja untuk menggantikannya.
Hizkia Disembuhkan
20:1 Pada waktu itu, Hizkia sakit dan hampir mati. Lalu, Nabi Yesaya, anak Amos, datang dan berkata, “Inilah firman TUHAN: Aturlah urusan keluargamu, sebab kamu akan mati, kamu tidak akan sembuh.”
20:2 Lalu, Hizkia memalingkan mukanya ke dinding dan berdoa kepada TUHAN, demikian,
20:3 “Ya TUHAN, ingatlah kiranya bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dalam kebenaran dan ketulusan hati, dan melakukan apa yang baik di mata-Mu.” Kemudian, Hizkia menangis tersedu-sedu.
20:4 Sebelum Yesaya keluar meninggalkan pelataran tengah, firman TUHAN datang kepadanya, bunyinya:
20:5 “Kembalilah dan katakan kepada Hizkia, pemimpin umat-Ku, ‘Inilah firman TUHAN, Allah Daud, nenek moyangmu: Aku telah mendengar doamu dan melihat air matamu. Ketahuilah, Aku akan menyembuhkanmu. Pada hari ketiga, kamu akan pergi ke Bait TUHAN.
20:6 Aku akan menambah umurmu 15 tahun lagi dan Aku akan melepaskan kamu dan kota ini dari tangan raja Asyur. Aku akan melindungi kota ini demi Aku dan demi Daud, hamba-Ku.’”
20:7 Kemudian, Yesaya berkata, “Ambillah sekepal kue ara!” Mereka mengambilnya dan menaruhnya pada barah itu, maka dia pun sembuh.
20:8 Sebelumnya, Hizkia bertanya kepada Yesaya, “Apakah tandanya bahwa TUHAN akan menyembuhkan aku sehingga aku akan pergi ke Bait TUHAN pada hari yang ketiga?”
20:9 Yesaya menjawab, “Ini akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya: Apakah bayang-bayang itu akan maju sepuluh langkah atau mundur sepuluh langkah?”
20:10 Hizkia menjawab, “Adalah perkara yang mudah bagi bayang-bayang untuk memanjang sepuluh langkah. Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu mundur sepuluh langkah ke belakang.”
20:11 Lalu, Nabi Yesaya berseru kepada TUHAN, sehingga dibuat-Nya bayang-bayang itu mundur sepuluh langkah ke belakang. Bayang-bayang itu mundur pada penunjuk matahari buatan Ahas.
Utusan dari Babel
20:12 Sesudah itu, Merodakh-Baladan, anak Baladan, raja Babel, mengirim surat dan hadiah kepada Hizkia, karena dia mendengar bahwa Hizkia sakit.
20:13 Hizkia menyambut mereka dan memperlihatkan kepada mereka semua rumah harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, gudang persenjataannya, dan semua yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang di istananya ataupun di seluruh daerah kekuasaannya yang tidak dia perlihatkan kepada mereka.
20:14 Lalu, Nabi Yesaya menghadap Raja Hizkia dan bertanya kepadanya, “Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini dan dari manakah mereka datang?” Hizkia menjawab, “Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babel.”
20:15 Yesaya berkata, “Apakah yang telah mereka lihat dalam istanamu?” Hizkia menjawab, “Mereka telah melihat semua yang ada di istanaku. Tidak ada satu pun dari antara perbendaharaanku yang tidak aku perlihatkan kepada mereka.”
20:16 Lalu, Yesaya berkata kepada Hizkia, “Dengarlah firman TUHAN!
20:17 ‘Ketahuilah, akan datang suatu masa ketika semua yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak akan ada yang ditinggalkan’, firman TUHAN.
20:18 Beberapa anak laki-laki yang akan dilahirkan bagimu, yaitu keturunanmu, akan dibawa pergi, dan mereka akan menjadi kasim di istana raja Babel.”
20:19 Lalu, Hizkia berkata kepada Yesaya, “Firman TUHAN yang engkau sampaikan itu baik.” Sebab, pikirnya, “Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku.”
20:20 Selebihnya dari riwayat Hizkia, seluruh kepahlawanannya, dan bagaimana dia telah membuat kolam dan saluran air yang mengalirkan air ke dalam kota, apakah semuanya itu tidak dituliskan dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?
20:21 Kemudian, Hizkia dibaringkan beserta nenek moyangnya. Kemudian, Manasye, anaknya, menjadi raja sebagai penggantinya.