1 Samuel 28:7-14
Konteks28:7 Saul menyuruh orang-orangnya mencari seorang perempuan yang dapat berbicara dengan arwah untuk minta petunjuk kepadanya. Di En-Dor mereka menemukan seorang perempuan yang demikian. Saul menyamar dengan mengenakan pakaian biasa saja, lalu mendatangi perempuan itu pada malam hari, diiringi oleh dua orang pengikutnya. "Aku ingin berbicara dengan arwah orang mati," katanya kepada perempuan itu. "Dapatkah engkau memanggil arwahnya?" 28:8 (28-7) 28:9 "Apakah engkau ingin agar aku mati dibunuh?" sahut perempuan itu. "Bukankah engkau tahu bahwa Saul telah menjatuhkan hukuman mati atas semua peramal, dan orang yang berbicara dengan arwah? Apakah engkau sengaja menjebak aku?" 28:10 Tetapi Saul bersumpah bahwa ia tidak akan mengkhianati dia. 28:11 Maka berkatalah perempuan itu, "Kalau demikian, arwah siapakah yang harus kupanggil untukmu?" "Panggilkan Samuel untukku," jawab Saul. 28:12 Ketika perempuan peramal itu melihat Samuel, ia berteriak, "Mengapa Tuanku menipu hamba! Tuanku adalah Baginda Raja Saul!" 1 28:13 "Jangan takut!" kata raja kepadanya. "Apakah yang kaulihat?" "Hamba melihat seseorang yang seperti allah keluar dari dalam bumi," jawab perempuan itu. 28:14 "Bagaimana rupanya?" tanya Saul. "Ia seorang tua yang memakai jubah," sahut perempuan itu. Saul yakin bahwa itu Samuel, maka ia sujud menyembahnya.


Nas : 1Sam 28:12
Tuhan mengutus roh Samuel untuk menampakkan diri kepada Saul. Perhatikan fakta-fakta berikut:
- 1) Spiritisme sangat dikutuk dalam Alkitab (Ul 18:9-12; bd. Im 19:31; 20:6). Para tukang sihir itu sebenarnya tidak menghubungi orang mati, tetapi pada umumnya menghubungi roh-roh penipu. Kisah ini tidak membenarkan usaha menghubungi orang mati.
- 2) Wanita itu terkejut dan menjadi ketakutan ketika Samuel betul-betul datang; hal ini menunjukkan bahwa dia sebenarnya tidak mengharapkan Samuel tetapi roh jahat. Jelas penampakan Samuel bukanlah akibat dari sihirnya.
- 3) Penampakan sang nabi terjadi dengan suatu tindakan luar biasa dari Allah supaya menyampaikan pesan penghakiman yang terakhir dari Allah kepada raja Saul.