1 Korintus 8:8-13
Konteks8:8 Kita harus ingat bahwa Allah tidak peduli apakah kita memakannya atau tidak. Keadaan kita tidak menjadi lebih buruk kalau kita tidak memakannya dan tidak pula menjadi lebih baik kalau kita memakannya. 8:9 Tetapi, apabila Saudara mempergunakan kebebasan Saudara untuk memakannya, berhati-hatilah jangan sampai menyebabkan seorang saudara seiman jatuh ke dalam dosa karena ia mempunyai hati nurani yang lebih lemah daripada Saudara. 8:10 Sebab inilah yang mungkin terjadi: Seseorang yang menganggap bahwa makan makanan yang telah dipersembahkan itu salah, melihat Saudara makan di rumah berhala karena Saudara tahu bahwa hal itu tidak menjadi soal. Kemudian ia juga memberanikan diri melakukan hal yang sama, tetapi ia tetap merasa bahwa perbuatannya itu salah. 8:11 Dengan demikian Saudara telah bersalah karena menyebabkan seseorang yang lemah hati nuraninya -- padahal Kristus mati bagi dia juga -- mengalami kegoncangan rohani, sebab ia merasa telah melakukan sesuatu yang dianggapnya salah. 8:12 Apabila dengan cara begitu Saudara berdosa terhadap seorang saudara seiman, maka Saudara berdosa terhadap Kristus. 1 8:13 Jadi, kalau hal makan daging yang dipersembahkan kepada berhala itu akan menyebabkan saudara saya berdosa, saya tidak akan memakannya lagi sepanjang umur saya, karena saya tidak mau menyebabkan dia berdosa.


Nas : 1Kor 8:12
Mereka yang dengan teladannya memimpin orang percaya lain ke dalam dosa dan kehancuran rohani (ayat 1Kor 8:11) tidak hanya berdosa terhadap orang itu, melainkan juga berdosa terhadap Kristus sendiri. Suatu dosa yang besar telah dilakukan; maksud kematian Kristus dianggap bernilai kecil dalam perbandingan dengan hasrat diri seorang yang berpusat pada dirinya sendiri
(lihat cat. --> Mat 18:7).
[atau ref. Mat 18:7]