Filipi 1:3-11
KonteksNas : Fili 1:4
Sukacita merupakan bagian yang integral dari keselamatan kita di dalam Kristus. Itu adalah kedamaian dan kesukaan dalam batin terhadap Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan terhadap berkat yang mengalir dari hubungan kita dengan Mereka (bd. 2Kor 13:13). Ajaran Firman Allah tentang sukacita meliputi hal-hal berikut:
- 1) Sukacita itu berhubungan dengan keselamatan yang disediakan Allah di dalam Kristus (1Pet 1:3-6; bd. Mazm 5:12; 9:3; Yes 35:10) dan dengan Firman Allah (Yer 15:16; bd. Mazm 119:14).
- 2) Sukacita mengalir dari Allah sebagai satu aspek dari buah Roh
(Mazm 16:11; Rom 15:13; Gal 5:22). Sukacita tidak datang dengan
sendirinya, tetapi hanya dialami bila kita memelihara hubungan yang
tetap dengan Kristus (Yoh 15:1-11). Sukacita kita menjadi lebih
besar bila Roh Kudus membawa kesadaran yang mendalam akan kehadiran dan
kedekatan Allah di dalam kehidupan kita (bd. Yoh 14:15-21;
lihat cat. --> Yoh 16:14).
[atau ref. Yoh 16:14]
Yesus mengajar bahwa sukacita penuh tidak dapat dipisahkan dari perihal tinggal dalam Firman-Nya, mengasihi orang lain, menaati perintah-perintah-Nya (Yoh 15:7,10-11) dan dipisahkan dari dunia (Yoh 17:13-17). - 3) Sukacita sebagai suatu kesukaan akan dekatnya Allah dan karunia-karunia penebusan-Nya tidak dapat dimusnahkan oleh rasa sakit, penderitaan, kelemahan, atau keadaan yang sulit (Mat 5:12; Kis 16:23-25; 2Kor 12:9).
[1:6] 2 Full Life : AKAN HAL INI AKU YAKIN SEPENUHNYA.
Nas : Fili 1:6
Keyakinan Paulus akan jemaat Filipi itu tidak hanya didasarkan pada pekerjaan Allah yang baik di dalam diri mereka, tetapi juga pada semangat dan pengorbanan mereka demi iman (ayat Fili 1:5,7; 4:15-18). Kesetiaan Allah senantiasa tersedia bagi orang percaya yang setia, tetapi kesetiaan-Nya tak dapat berbuat apa-apa bagi mereka yang menolak kasih karunia-Nya
(lihat cat. --> Fili 2:13;
lihat cat. --> 2Tim 2:13).
[atau ref. Fili 2:13; 2Tim 2:13]
[1:9] 3 Full Life : KASIHMU MAKIN MELIMPAH DALAM PENGETAHUAN.
Nas : Fili 1:9
Apabila kasih hendak menjadi kasih kristiani, maka itu harus didasarkan pada penyataan dan pengetahuan alkitabiah.
- 1) Di PB "pengetahuan" (Yun. _epignosis_) bukan sekadar pengetahuan
dalam benak kita, melainkan suatu pengetahuan rohani di dalam hati.
Pengetahuan itu menunjuk kepada penyataan Allah yang diketahui
berdasarkan pengalaman praktis dan lebih banyak meliputi hubungan
pribadi dengan Allah daripada secara intelektual mengetahui fakta-fakta
mengenai Allah (ayat Fili 1:10-11; Ef 3:16-19;
lihat art. PENDALAMAN ALKITAB BAGI ORANG KRISTEN).
- 2) Jadi, untuk mengetahui Firman Allah (bd. Rom 7:1) atau mengetahui
kehendak Allah (Kis 22:14; Rom 2:18) diperlukan pengetahuan yang
diungkapkan dalam persekutuan, ketaatan, kehidupan, dan hubungan yang
dekat dengan Allah (Yoh 17:3; 1Yoh 4:8). Sasaran dari mengetahui
kebenaran teologis (1Tim 6:3; Tit 1:9;
lihat cat. --> Gal 1:9)
[atau ref. Gal 1:9]
ialah kasih akan Allah dan kebebasan dari dosa (Rom 6:6;lihat art. PENDALAMAN ALKITAB BAGI ORANG KRISTEN).
"Dalam segala macam pengertian" (versi Inggris NIV -- "Pengertian yang mendalam") berarti bahwa orang percaya, melalui kasih dan pengetahuan, memahami mana yang baik dan yang jahat.
[1:10] 4 Full Life : SUCI DAN TAK BERCACAT.
Nas : Fili 1:10
"Suci" berarti "tanpa campuran dosa"; "tak bercacat" berarti "tidak menyakiti hati" Allah atau orang lain. Kesucian seperti itu hendaknya menjadi tujuan utama semua orang percaya karena mengingat bahwa kedatangan Kristus kembali sudah dekat. Hanya dengan kasih berlimpah-limpah yang dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus (Rom 5:5; bd. Tit 3:5-6) dan komitmen penuh kepada Firman Allah kita akan menjadi "suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus."