27 April 2007

Mengobarkan Api

Topik : Tuntunan/Pimpinan

Nats : Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita? (Lukas 24:32)
Bacaan : Lukas 24:13-32

Dalam Kisah Para Rasul 17, Paulus pergi ke Areopagus untuk memberitakan kebenaran kebangkitan. Sebagian besar orang yang berkumpul di sana bukan orang yang ingin mendengarkan hal-hal rohani. Lukas, yang menuliskan Kisah Para Rasul, mencatat mereka hanya ingin menghabiskan waktu untuk membahas ide-ide terbaru, tanpa memiliki minat yang berkobar-kobar untuk mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari (ayat 21).

Terlalu banyak informasi dapat membahayakan. Semua ide itu dapat saling memburamkan dan tak berkaitan, sehingga yang kita ketahui tak mengubah kita.

Berabad-abad lalu, sejarawan Plutarch mengingatkan, hidup pada tahap informasi semata itu berbahaya. Dengan bijak ia berkata, "Akal budi bukan bejana untuk diisi, tetapi api untuk dikobarkan."

Para pengikut Kristus yang sedang dalam perjalanan menuju Emaus akan menyetujui hal itu (Lukas 24). Ketika mereka meratapi kematian Yesus, Kristus yang telah bangkit bergabung dengan mereka tetapi menyembunyikan identitas-Nya. Dia mulai mengajar mereka tentang nubuatan-nubuatan kuno dalam Perjanjian Lama mengenai semua peristiwa itu. Setelah itu, Kristus menyatakan diri-Nya kepada mereka kemudian pergi.

Setelah Yesus pergi, mereka heran akan apa yang telah mereka dengar. Hal-hal yang diajarkan-Nya bukan fakta-fakta mandul, melainkan api yang membakar hati mereka dengan pengabdian kepada-Nya. Marilah kita juga memercayai Gembala jiwa kita untuk membakar hati kita saat kita bertumbuh di dalam firman-Nya --WEC


Kala menempuh perjalanan masa,
Kehadiran-Nya terasa bersama kita;
Membaca firman-Nya, mendengar sabda-Nya
Nyala-Nya memperbarui hati kita. --Hess



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA