Harapan Hati
Topik : -Nats : Terhadap janji Allah ia [Abraham] tidak bimbang karena ketidakpercayaan (Roma 4:20)
Bacaan : Roma 4:13-25
Janji adalah harapan hati kita. Rasa aman seorang anak bergantung pada janji orangtuanya untuk senantiasa memelihara putra putrinya dengan aman. Seorang suami atau istri dapat hidup dengan penuh keyakinan karena janji pasangannya untuk senantiasa taat, setia, dan mengasihinya. Bisnis bergantung pada janji para pekerja, penjual, dan pelanggan. Suatu negara akan aman bila negara-negara tetangganya menepati janji untuk menghormati batas negara masing-masing.
Sayangnya, hubungan antarmanusia dapat terputus dan hati seseorang bisa hancur dalam semua situasi tersebut bila ada janji-janji yang tidak ditepati. Namun, ada satu Pembuat Janji yang dapat dipercaya sepenuhnya, yang tak akan pernah mengecewakan kita. Dialah Allah kita. Dia telah memberikan sangat banyak janji dalam firman-Nya, dan menepati semuanya.
Jika ada orang yang punya alasan untuk meragukan apakah Allah dapat atau akan menepati janji-Nya, orang itu adalah Abraham. Yang mengagumkan adalah "sekalipun tak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya" (Roma 4:18). Kita tahu bahwa Allah telah berjanji kepadanya, yakni bahwa ia dan istrinya akan mempunyai anak saat mereka berusia lebih dari 90 tahun-suatu hal yang tak mungkin terjadi tanpa campur tangan Tuhan.
Apakah Anda sedang mencari pengharapan? Jika ya, carilah dengan rajin dalam Kitab Suci. Lalu mintalah janji-janji Allah yang diperuntukkan bagi Anda. Janji Allah adalah harapan hati kita, dan Allah selalu menepati firman-Nya-JDB