Hal Positif dari Kemalangan
Topik : -Nats : Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar (1Timotius 6:6)
Bacaan : 1Timotius 6:6-19
Kemalangan menguji kita. Mempelajari strategi permainan sebelum pertandingan berbeda dengan bermain di lapangan. Kemalangan mungkin menyergap kita dan membuat hidung kita berdarah. Demkian juga dalam kehidupan. Kemalangan menguji apakah kita akan berpaling dan lari atau menghadapi tantangan hidup sebagai orang-orang yang beriman.
Kita mungkin berpikir bahwa lawan dari kemalangan adalah keberuntungan. Tidak juga. Keberuntungan merupakan ujian karakter yang tersembunyi. Thomas Carlyle, seorang penulis esei Skotlandia, memahami hal ini ketika ia menulis, "Kemalangan kadang-kadang terasa berat, tetapi saat kita mendapati satu orang yang sanggup bertahan dalam keberuntungan, sudah ada seratus orang yang bertahan terhadap kemalangan. Sangat sedikit orang yang mampu menjaga keseimbangan moral, rohani, dan ekonomi...sambil tetap bertahan pada tangga kesuksesan."
Sebagian besar dari kita dapat mengatasi penurunan pangkat lebih baik daripada kenaikan pangkat. Mengapa? Karena tatkala kemalangan tiba, hidup menjadi "lebih sederhana." Kita tidak
memiliki pilihan lain kecuali menghadapinya atau lari darinya. Keberuntungan, di sisi lain, tidak tampak sebagai ujian, namun sering kali keberuntungan menimbulkan rasa tidak puas dalam diri kita. Kita menginginkan lebih dan lebih banyak lagi dari apa yang sesungguhnya sudah cukup kita miliki.
Alkitab berkata, "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar" (1Timotius 6:6). Ini lebih sulit dicapai daripada sekadar keberuntungan [HWR]
THINKING IT OVER
Where do I turn when adversity strikes?
Do I remember the Lord as much
in my successes as I do in my failures?